Saturday, 13 November 2021

PERJALANAN Oleh : Wisnu Wardhana

 Kunjungan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) program studi Bahasa dan Sastra Arab IAIN Salatiga di Malang membuahkan hasil yang bermanfaat bagi para mahasiswa. Dengan adanya program KKL tersebut, mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam pekerjaan yang nantinya akan di geluti seusai lulus dari bangku perkuliahan, dan tentunya sesuai dengan bakat mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Arab.

Pada hari pertama diadakannya KKL. Prodi Bahasa dan Sastra Arab IAIN salatiga melakukan kunjungan ke markaz arabi pare kediri. Di markaz arabi dijelaskan oleh narasumber bahwa setiap peserta didik yang belajar di lisan arabi pare kediri, wajib mrngikuti program asrama. Hal ini dikarenakan supaya pengurus-pengurus mahpun pendidik dapat memantau perkembangan anak didiknya dalam berbahasa Arab.

Dalam proses pembelajaran yang dilakukan, markaz arabi sangat mengedepankan etika dalam pendidikan agar peserta didik dapat memiliki jiwa yang bertanggung jawab. Karena di zaman yang modern ini, banyak selali anak anak yang pintar namun tidak memiliki etika yang baik. Banyak sekali orang orang pintar yang menyalahgunakan kepintarannya untuk kepentingan pribadi sehingga dapat merugikan orang lain. Mala dari itu, lisan arabi sangat mengedepankan etika dengan harapan peserta didiknya dapat memberikan contoh yang baik setelah lulus nantinya.

Untuk memudahlan proses belajar mengajar, markaz arabi pare kediri membagi kelasnya menjadi beberapa bagian. Seperti kelas idad yang berfokus pada pembelajaran kalam dan kelas syarki yang berfokus pada pembelajaran istima' qiraah dan qawaid dan juga kelas tahassus yang berfokus pada pembelajaran nahwu shrorf yang bernuansa pesantren dan kelas maqra yang berfokus pada membaca. Dengan adanya hal ini markas arabi mendapatkan beberapa macam prestasi. Sehingga markas arabi diperbolehkan mengeluarkan toafel yang lisensinya langsung dari universitas ternama.

Selepas melakukan kunjungan di markas arabi pare kediri, kami melanjutkan perjalanan menuju kota Batu Malang. Dengan tujuan melakukan kunjungan ke KBIH Al Ikhlas dan koran Jawa Pos radar Batu. Di KBIH, kami mendapatkan informasi bahwa lulusan bahasa dan sastra arab sangat diterima di ranah dunia haji dan umroh. Karena keterampilan berbahasa sangatlah penting agar memudahkan para jamaah haji sewaktu melaksanakan ibadah di tanah suci. 

Karena hari sudah malam rombongan KKL beristirahat terlebih dahulu di hotel terdekat yang jarak menuju radar batu tidak terlalu jauh.

Di radar Batu ternuata hanya mengurusi soal pembuatan berita sedangkan percetakannya terdapat di Surabaya. Kunjungan ke radsr batu ini sempat membuat kami bertanya tanya mengapa mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Arab melakukan kegiatan KKL di tempat pembuatan berita. Hal ini dikarenakan prodi sastra arab juga mempelajari ilmu ilmu jurnalistik. Bahkan salah satu narasumber bercerita bahwa dirinya merupakan lulusan bahasa dan sastra arab, dan pernah diberikan kepercayaan untuk meliput salah satu berita di timur tengah. Sehingga skil berbahasa arab disini sangat di pentingakan.

Setelah dari koran Jawa Pos radar Batu, kami melanjutkan perjalanan menuju penerbit lisan arabi yang didirikan oleh Dr. Kholisan. Salah datu karyanya yang paling fenomenal adalah علم الصوات yang membahas tentang fonem dalam bahasa arab. Di lisan arabi ini kami mendapatkan motivasi motivasi untuk terus belajar bahasa arab. Karena berbahasa arab juga merupakan salah satu sunah nabi. Kami dengan takdzim mendengarkan pemateri yang kebetulan juga merupakan seorang dosen dari universitas Islam negeri Malik Ibrahim Malang sekaligus pendiri penerbit lintas arabi. Beliau juga yang mengarang علم الأصواتdan mengajarkan ke mahasiswanya dengan buku karangannya sendiri.

Hari sudah mulai malam dan rombongan pun memutuskan untuk menginap di tempat yang kebetulan dekat dengan destinasi wisata alam gunung Bromo.

Tepat pukul 02.00 WIB, rombongan melakukan perjalanan menuju puncak bromo dengan menaiki transportasi mobil jeep. Jalan yang panjang, berlika liku dan getaran dari roda berhasil membuat kami tidak nyaman. Sempat perut terasa mual tapi masih bisa di tahan dan memutuskan untuk tidur. Beda halnya dengan teman saya yang beberapa kali turun karena muntah muntah. 

Sambil menunggu memtari terbit di top sunrise, kami bebincang, bercanda, tertawa kesana kemari mengenang keseruan masa masa sewaktu kuliah offline. Hampir dua tahun tepat perkuliahan dilakukan secara online, maka dari itu daripada hanya memegang hp yang tak jelas mau buat apa, saya bersama teman teman memutuskan untuk nongkrong sambil menikmati secangkir kopi sembari menunggu terbitnya mentari. 

Perlahan langit mulai memunculkan semburat jingga, pertanda sebentar lagi sunrise. Dari ujung cakrawala nampak gumpalan gumpalan awan putih seperti kapas dan sinar matahari yang membuat badan terasa hangat kembali. Sekitar dua jam kami berada di sana menikmati keindahan alam yang disuguhkan oleh sang pencipta. 

Selepas melihat sunrise kami melanjutkan menuju puncak gunung bromo dan harus melewati hamparan pasir yang luas. Banyak dari teman-teman yang tidak ikut naik kepuncak dengan alasan sudah lelah. Hal itu tidak menyurutkan niat saya dan sahabat saya untuk menuju puncak. Karena bagi seorang pendaki, perjalanan yang melelahlan nantinya akan terbayar lunas oleh pemandangan dan kesunyian di negeri diatas awan.



No comments:

Post a Comment

Kegiatan Rutin Khotmil Qur'an Di Lingkungan Kampus 2 UIN Salatiga

Salatiga- Selasa pagi, tanggal 25 Febuari 2025, Masjid At-Thoyyar yang terletak di kampus 2 UIN Salatiga ramai dengan antusias mahasiswa un...