Bertandang ke Malang dalam Rangka Kuliah Kerja Lapangan
Oleh: Feby Hana A.
Kuliah kerja nyata(KKL) merupakan rangkaian wajib dari universitas kepada mahasiswanya. KKL adalah sebagian kecil contoh proyektor untuk menghadapi dunia kerja. Selain itu, kegiatan ini berguna untuk mengaplikasian jurusan yang dipilih oleh mahasiswa yang dapat diterapkan untuk personal maupun dalam lingkup sosial kemasyarakatan. IAIN Salatiga, sebagai salah satu perguruan tinggi telah terakomodasikan dalam kegiatan KKL. Kali ini, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, dimana saya berada telah memutuskan untuk mengadakan kunjungan KKL ke wilayah Jawa Timur selama tiga hari. Dimulai pada tanggal 4 Oktober 2021 dengan kunjungan pertama yaitu Markaz Arabiyyah, Pare.
Markaz Arabiyyah yang terkenal dengan kursus bahasa Arabnya telah didirikan sejak tahun 2017. Dari waktu pertama kali datang ke sana, satu hal yang sangat mencolok perhatian saya yaitu tentang kedisiplinan muridnya. Terlihat dari bagaimana sepatu-sepatu mahasiswa ditata rapi oleh mereka. Mereka belajar dan beraktivitas berpacu dengan waktu. Keteraturan dalam jadwal sehari-hari adalah bentuk dalam pengejaran target dari mereka dan juga penyesuaian diri dalam lingkungan baru sangat berpengaruh di tempat ini. Berawal dari kebiasaan kecil seperti bangun tidur, sarapan, istirahat dan waktu tidur. Ada waktu dimana kami diajak berkeliling mengitari asrama pembelajaran. Suasananya sangat aktif dan meriah. Sistem disana menggunakan cara belajar kinestetik yang mana dengan cara belajar ini, informasi lebih mudah diserap oleh siswa. Tidak salah lagi, kunjungan disini lebih bisa disebut sebagai destinasi self-development.
Selanjutnya, sekitar jam empat sore, kami tiba di KBHI Al-Ikhlas, tempat bimbingan para calon jamaah haji. Sedikit-sedikit telah saya ketahui tentang bagaimana akomodasi dan tetek bengek haji. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini pemerintah Indonesia tidak memberangkatkan jamaah haji dikarenakan oleh pandemi Covid-19. Pihak Arab Saudi telah menutup sementara jamaah haji dan umroh yang berasal dari luar Arab Saudi. Oleh karena itu, KBHI berinisiatif untuk mengadakan kegiatan baru yang berupa majelis taklim dan diadakan di sekitar KBHI Al-Ikhlas, Batu. Selain itu, KBHI ini juga sedang dalam proses pendirian Islamic Center dan rumah sakit. Dampak dari tidak adanya jamaah sangat mempengaruhi ekonomi lembaga tour dan travel di seluruh Indonesia. Setidaknya dalam hal ini, KBHI Al-Ikhlas mempunyai sumber pemasukan dari sektor lain.
Pada hari berikutnya, kami mengunjungi Jawa Pos yang berada di Batu. Di sinilah koran-koran dicetak dan diterbitkan. Radar Batu ini mencakup berita daerah maupun nasional. Para jurnalistik dan wartawan berpencar mencari kabar untuk diberitakan yang keesokan paginya akan diantar ke rumah masing-masing atau disetor ke kios. Jawa Pos di Malang ini merupakan satu-satunya surat kabar yang mempunyai kantor. Bahkan, mereka mempunyai pabrik kertas sendiri. Beberapa siswa magang ataupun kunjungan dari perguruan tinggi seringkali memilih destinasi di tempat ini. Kebetulan di jurusan saya ada mata kuliah jurnalistik dan akhirnya memilih tujuan Jawa Pos sebagai destinasi KKL. Pada praktiknya, pemateri menjelaskan, dunia lapangan jurnalistik dan teori itu sangat berbeda sekali. Beberapa runtutan teori yang semestinya A bisa berubah menjadi B, bisa dikarenakan oleh faktor lapangan ataupun sebab lainnya.
Terakhir,
sampailah kami di Lisan Arabi sebagai tempat percetakan buku bahasa Arab.
Sungguh beruntungnya saya dapat bertemu dengan pemateri-pemateri yang hebat.
Ada Bapak Kholison, penulis buku Semantik
Bahasa Arab, Bapak Nasaruddin Idris Jauhar, penulis buku Ilmu Aswat, dan Bapak Afiffudin Dimyati
penulis buku As-Syamil. Mereka adalah
sosok guru sekaligus dosen yang sangat berjasa dalam perkembangan bahasa Arab
yang minim sumbernya dibanding dengan bahasa Inggris. Bapak Kholison yang telah
mengajarkan untuk belajar bahasa Arab bukan hanya demi diri sendiri, tapi juga
dengan niat mengajarkan kepada orang lain, Bapak Nasaruddin yang mengajak kami
untuk berbahasa Arab serta Bapak Afiffudin dengan nasihat-nasihat indahnya,
seketika itu juga semangat untuk belajar dalam diri saya telah terpompa. Dengan
membawa semangat yang baru ini, kami akhirnya pulang menuju Salatiga, kembali
ke rumah masing-masing. Akhir kata, semoga apa yang telah kami kunjungi menjadi
manfaat bagi kita semua.
No comments:
Post a Comment