Saturday, 13 November 2021

KABUT PASTI BERLALU Oleh Muhammad Fauzi (53040180044) Mahasiswa semester 7, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab

 Refreshing adalah bentuk dari pengistirahatan jiwa, raga, dan fikiran dari segala kesibukan. Salah satu bentuk refresing adalah perjalanan wisata, tapi wisata kali ini bukanlah wisata yang semata-mata menghabiskan uang dan waktu. Melainkan wisata hati, fikiran, dan jasmani yang penuh akan makna dan mencerahkan. 


Beberapa waktu yang lalu, Tepatnya tanggal 4-7 Oktober 2021, Sekretariat Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab mengadakan Kunjungan Kerja Lapangan (KKL). Adapun tujuan kunjungan kami yaitu, 

1) Markaz Aarobiy, sebuah lembaga kursus bahasa Arab yang terletak di Pare, Kediri, Jawa Timur. Secara kasat mata tempatnya nampak sederhana, namun setelah kami didudukkan di sebuah aula untuk forum semacam Talkshow secara pribadi hati ini terketuk untuk mengenal lebih jauh tentang lembaga ini. Tibalah saatnya kami berkeliling dari satu asrama bahasa ke asrama yang lain, betapa pembelajaran bahasa Arab di lembaga ini begitu cair dan nikmat untuk diikuti. Ada kejadian yang cukup membuat saya kagum, dalam perjalanan menuju aula pertemuan kami mendengar beberapa orang pedagang kaki lima menawarkan dagangannya dengan bahasa Arab, tentunya dengan logat khas Jatim. Betapa nilai kemanfaatan ilmu yang menyentuh semua lapisan masyarakat. 


2) Pada kesempatan itu Titis trilaksito selaku direktur markas arobi memberikan sebuah pesan yaitu, "Lebih lah berharap sesuatu yang tidak pernah kamu duga dan Mintalah kejutan terindah".Beliau juga memberikan sebuah pesan bahwasanya metode terbaik adalah Qudwah Hasanah seorang pengajar. Setelah sesi di markas Aroby berakhir, kami melanjutkan perjalanan menuju, 3) KBIH Al Ikhlas yang Terletak di Kota Batu, tidak jauh dari Wisata Jatim Park. Awalnya kami bertanya-tanya apa yang menjadi kelebihan atau nilai tambah dari KBIH Al Ikhlas ini, ternyata setelah penjelasan lebih dalam dan lebih luas Lembaga ini mempunyai beberapa unit usaha salah satunya rumah sakit. Tentu saja ini menjadi suatu pencapaian yang besar. Pada akhirnya kami berada pada kesimpulan bahwasanya semua pencapaian yang diraih Lembaga ini adalah buah dari profesionalisme keseimbangan antara niat, ikhlas, dan amal. Lembaga ini mempunyai prinsip " melayani orang-orang yang berhaji adalah Kemuliaan bagi kami."





Di hari kedua kami lanjutkan kunjungan ke 4) Radar batu, tidak jauh berbeda dari kunjungan kami sebelumnya. Di kantor redaksi koran radar batu ini Kami mendapatkan beberapa gambaran tentang kimia lipstik terutama melalui media cetak (koran). Mulai dari biaya pasang iklan, cara mengedit artikel, kegiatan rutin di kantor redaksi, dan beberapa kisah inspiratif. Poin pentingnya bahwa media cetak tetap eksis di tengah pesatnya perkembangan media internet.  

Setelah sesi foto bersama, kami melanjutkan kunjungan ke lembaga penerbit 5) “Lisanul arobiy ". Lembaga ini bergerak dibidang penerbitan dan percetakan. Dalam kesempatan ini kami diajak berdiskusi mengenai peluang literasi. Diskusi dimulai dengan sebuah pertanyaan " Apakah posisi kita sudah dekat dengan literasi? ", kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan kedua " tindakan kita sudah mengarah pada realisasi akan kebutuhan literasi? "


Sebuah pertanyaan yang tidak pernah kami duga sebelumnya. Dan tentunya kami tidak punya jawaban apa-apa dari soal tersebut. Beliau memberikan beberapa arahan. Pertama ,bahwasanya dalam kita mempelajari suatu ilmu, semua itu diniatkan untuk dibagi / diajarkan kepada orang lain. Kedua, beliau berpesan agar menjadikan apa yang pelajari menjadi sebuah kebutuhan. Ketiga, dalam kita mempelajari bahasa Arab maka niatkan untuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan mengaitkannya dengan Alquran. 


Malamnya sekitar pukul 1 dini hari kami melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo menggunakan jeep. Sekitar Pukul 4 pagi kami tiba di Top selfie, menikmati dinginya pagi menunggu terbitnya Mentari. Beruntungnya pagi itu bagian puncak top selfie tidak berkabut, sekitar jam 6 kami melanjutkan perjalanan menuju Gunung Bromo. 


Jeep yang kami tumpangi berhenti, sejauh mata memandang hanyalah kabut yang tampak. Hati ini bertanya tanya "Untuk apa kita datang melihat kabut? ". Beberapa dari kami mencoba menghibur diri dengan berswafoto, dan menikmati semangkok bakso. 


Kami mulai tidak nyaman karena penglihatan kami yang tertutup oleh kabut, penciuman kami yang tercemar oleh aroma kotoran kuda. Setelah bercengkrama dan bercanda tawa cukup lama. Kami memutuskan untuk tetap menuju pendakian Bromo, walaupun saat itu pandang kami masih terbatas kabut yang tebal. Berbekal informasi dan tanda arah kami mulai meniti hamparan pasir yang sesekali dihiasi gundukan kotoran kuda. Tidak ada pilihan lain selain terus berjalan, dengan kabut meski arah dan tujuan yang tidak terlihat. Kabut masih menyelimuti pasir dan gunung Bromo hingga kami sampai di lereng bromo. 


Nafas mulai tersengal, degup jantung tidak beraturan, gerah, dan kaki mulai gemetar. Sesaat rasa putus asa menghampiri tapi kemantapan hati kami cerita pendaki setiap gundukan gundukan tanah. Dengan keyakinan " kabut Pasti Berlalu"


Saat kami mulai melanjutkan perjalanan, kabut mulai menghilang. Puncak kawah Bromo mulai terlihat, puluhan anak tangga yang biasanya hanya kami saksikan lewat foto atau video kini benar-benar nyata didepan mata. Sudah terlihat jelas tujuan kami. 


Meniti Setiap anak tangga tidak semudah dengan ekspektasi kami. Untungnya ketika kami menolehkan kepala pemandangan yang memuaskan mata menjadi penawar rasa lelah kami. Setelah memaksa diri ini untuk tetap menaiki anak tangga sampailah kami di Puncak. 


Setelah cukup lama kami menikmati suasana Puncak Bromo. Kami turun Kembali menuju jeep kami masing-masing. Perjalanan masih berlanjut. Perjalanan yang selama beberapa hari ini kami nantikan. Perjalanan pulang. 


Demikian perjalanan kuliah kerja lapangan staf akademisi dan para mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Arab yang dimulai hari Senin tanggal 4 dan berakhir Kamis 7 Oktober dini hari. Rasa syukur selalu kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas segala nikmat dan karuniaNya. 


Terkadang di dalam hidup kita dihadapkan pada keragu-raguan untuk memilih. Kita memang dituntut untuk berpikir jernih, bukan dalam artian kita menjernihkan suasana akan tetapi adalah bagaimana kita benar-benar menjernihkan pikiran kita apapun keadaannya. 


Ketika kita meniti sebuah jalan yang didalamnya kita mendapati banyak kenikmatan dan kita merasa hidup dengan jalan itu maka, Seyogyanya kita tidak lagi berpikir bahwasanya kita berada pada pilihan atau jalan yang salah. Tugas kita adalah memantik kejernihan pikiran kita untuk mengambil peluang dan kesempatan. Meluruskan niat, memantapkan langkah kita. 


Jika pepatah mengatakan Badai Pasti Berlalu, kabut iya juga akan berlalu. Keragu-raguan bukanlah pilihan. Jernihkan pikiran ambil hikmah dan pelajaran di setiap peristiwa dan perjalanan, maka itu adalah secercah harapan untuk menghilangkan keraguan. 


Sebagai seorang yang mempunyai keinginan untuk menjadi pendidik, maka ia harus bisa mengambil setiap hikmah dari sebuah perjalanan, mengulik makna dari setiap kejadian atau peristiwa. Karena, sebaik-baik pendidik orang bisa mendidik dirinya sendiri sebelum mendidik orang lain. Teringat sebuah perkataan seorang Guru " sepintar-pintarnya guru adalah sebodoh-bodohnya murid. " Butuh perenungan panjang tentang makna tersirat pesan tersebut. Akhirnya tibalah pada suatu kesimpulan, bahwa seorang murid yang bodoh, dia benar-benar mengetahui dimana letak kesulitan, kesusahan, penderitaan yang dialami, lalu dengan semangat juangnya dia paham dan mengerti bagaimana dia harus menyelesaikan permasalahan dan menghadapi segala Medan cobaan. Maka dari itu ketika ia menjadi seorang guru Ia akan memberikan arahan, cara, tuntunan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi muridnya.


Mari kita meracik niat, ikhlas, dan Amal menjadi menu utama dalam mengarungi kehidupan.

No comments:

Post a Comment

Kegiatan Rutin Khotmil Qur'an Di Lingkungan Kampus 2 UIN Salatiga

Salatiga- Selasa pagi, tanggal 25 Febuari 2025, Masjid At-Thoyyar yang terletak di kampus 2 UIN Salatiga ramai dengan antusias mahasiswa un...