Saturday, 20 November 2021

Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Terhadap Potensi Peluang Kerja Sarjana Bahasa dan Sastra Arab Dalam Refleksi Perjalanan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

 

 Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Terhadap Potensi Peluang Kerja Sarjana Bahasa dan Sastra Arab Dalam Refleksi Perjalanan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

Karya: Sofiatus Solekhah

 

Beberapa semester sudah dilalui, kini saatnya mengetahui pentingnya peluang kerja setelah lulus sarjana Bahasa dan Sastra Arab, dimana program ini sangat berpengarush dalam open mindset kita untuk kedepannya, peluang kerja sendiri memiliki arti sebagai permintaan tenaga kerja. Banyak peluang kerja yang berhubungan dengan prodi Bahasa dan Sastra Arab dengan itu Fakultas mengadakan program kuliah kerja lapangan (KKL). Dimana program ini merupakan program study tahunan yang harus diikuti setiap mahasiswa semester 5 fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora terutama prodi Bahasa dan Sastra Arab IAIN Salatiga, kali ini prodi BSA akan mengunjungi berbagai instansi-instansi lapangan kerja yang berkesinambungan dengan jurusan. Kunjungan yang kita tujuh adalah   daerah yang kerap kali dikenal dengan pusat industry dan keuangan kawasan Tegah dan Timur Indonesia yakni di provinsi Jawa Timur.

Pandemik tidak menjadi penghalang disetiap rangkaian kegiatan yang dijalani dan tidak lupa dengan protokol kesehatan yang diterapkan. Untuk kunjungan pertama kita menuju tempat kursus bahasa Arab yakni Markaz Araby di Pare, Kediri. Rasanya terharu dan bahagia ketika rombongan disambut langsung oleh para santri dan pendiri Markaz Araby Pare, Kediri. Pendiri markaz menyebutkan siswa-siswinya dengan nama Santri, ya karena santri bukan hanya  belajar dipesantren saja, nama santri pantas disematkan untuk orang-orang yang hendak mendalami agama islam termasuk mendalami bahasa Al-Qur’an. Rangkaian kegiatan di tempat ini sungguh mengasyikan, kami serombongan di ajak keliling melihat kelas-kelas bahasa Arab, yang paling membuat rombongan terpukau ketika kita tiba di kelas Minhah, disana kita disambut dengan yel-yel berbahasa Arab. Tak ayal jika kelas ini merupakan kelas unggulan, dimana kelas ini memiliki program khusus untuk para santri yang ingin melanjutkan kuliah di Timur Tengah. Banyak juga para santri yang sudah dikirim ke al-Azhar, Kairo, Zaman dan Suria dengan jalur Beasiswa.  

Setelah dirasa cukup dengan panasnya kota Kediri dilanjut ke kota berhawa sejuk dan terjalnya jalan yang berlika-liku dengan jarak tempuh 3 jam sampailah kita ke kota Batu. Kunjungan kali ini kita dibuat segera ingin menginjakan kaki ke Mekkah, ya lembaga yang kita kunjungin ini merupakan lembaga yang membimbing para jama’ah yang akan melaksanakan haji dan umroh yaitu, KBIH Al-Ikhlas. Disini kita diberi banyak ilmu termasuk perbedaan KBIH dengan biro swasta. Sesudah mengantongi ilmu mengenai haji dan umroh kami serombongan bergegas menuju hotel untuk beristirahat.

Destinasi selanjutnya kita berkunjung ke lembaga yang berkecimpung dibidang surat-menyurat yaitu  Kantor Radar Batu, disana kita disambut dengan dibagiannya koran hasil percetakan Radar Batu sendiri. Bambang Tri Wijatmiko selaku manajer Jawa Pos Radar Batu  menjelaskan bagaimana sepak terjangnya seorang jurnalistik, Bapak Kholid sebagai  pemateri juga memberikan motivasi bagi para mahasiswa, beliau mengatakan “Bekerjalah berasa Liburan” salah satunya menjadi jurnalistik. Dan berkerja berasa liburan pasti sangat diminati banyak orang terutama pemuda zaman sekarang.

Perjalanan selanjutnya merupakan tujuan terakhir dari kegiatan KKL ini, kami mengunjungi penerbit Lisan Arabi yang berada di Singosari, Malang. Sampai sana kita disambut sholawat dari Lisan Arabi Musik dan tak luput juga Dr. Kholison selaku pendiri Lisan Arabi. Beliau juga menyampaikan motivasi sebagai pembukaan “Jangan menganggap setiap tulisan itu sempurna, karna hanya Al-Qur’an dan hadist yang sempurna.” Dari penuturan beliau bisa kita simpulkan dengan jangan menunggu tulisan kita sempurna karena sebaik apupun tulisan tidak akan lebih sempurna dari Al-Qur’an dan hadist. Masih ada motivasi yang membuat saya terpukau yakni “siapa yang menulis akan menemukan pembacanya, jadi jangan pikirkan siapa yang membaca, tetapi berpikirlah tulisan itu bermakna.” Jelas pak Nasaruddin, selaku pemateri kedua dan guru besar Dr. Kholison. Motivasi ini membuat lebih open mindset, dan lebih semangat untuk menulis sehingga mahasiswa punya pandangan untuk nanti setelah lulus kuliah. Lembaga ini merupakan wadah pecinta bahasa kajian keislaman dengan bertujuan membangun karya-karya kebahasaan dan keislaman di indonesia.      

Dari serangkaian kegiatan KKL kita mendapat banyak ilmu dan motivasi dan saya baru menyadari peluang kerja sarjana Bahasa dan Sastra Arab sangat luas, buka hanya manjadi dosen atau guru, namun kita bisa menjadi diplomatik, penulis, penerjemah, tour guide, berkerja di biro haji dan masih banyak lainnya. Dari sini semangat saya ditengah pandemi membuncah untuk terus belajar bahasa Arab bukan sekedar teori tapi juga praktiknya, biar bisa ke Mekkah gratis hehe.

Setelah dua hari menambah ilmu inilah hari terakhir yang ditunggu-tunggu untuk  merefreshingkan diri dengan mengunjungi wisata yang kerap disapa “Golden Sunrise”, yaps tepat banget wisata gunung Bromo di Probolinggo. Dan menjadi pertama kalinya saya menginjakkan kaki di ketinggian 2.329 meter.  Jujur hawa dingin yang menusuk membuat saya selalu gemeteran, munculnya semburat mega dari sang surya dan lautan awan membayar  kedinginan dan kelelahan. Habis sudah kata-kata yang ingin saya sampaikan saat Tuhan menunjukan keindahan buminya, dalam hati berkata “Nikmat mana lagi yang kau dustakan”  “Golden Sunrise” memang cocok banget disematkan di gunung ini. Setelah puas berfoto-foto kami pun berbegas packing dan mulai melanjutkan perjalanan untuk pulang.    

 

No comments:

Post a Comment

Kegiatan Rutin Khotmil Qur'an Di Lingkungan Kampus 2 UIN Salatiga

Salatiga- Selasa pagi, tanggal 25 Febuari 2025, Masjid At-Thoyyar yang terletak di kampus 2 UIN Salatiga ramai dengan antusias mahasiswa un...