Late post. Begitu kira-kira kalimat pembuka di sebuah postingan media sosial yang telat mengunggah foto, video, kenangan atau bahkan tulisan dari sebuah perjalanan atau momen tertentu. Begitu juga catatan perjalanan KKL yang kali ini akan saya tulis. Sedikit telat. Tapi tak apa. Hitung-hitung mengabadikan (pengalaman) perjalanan yang telah terlalui lewat tulisan.
Kuliah kerja lapangan atau biasa disingkat KKL. Termasuk dalam kurikulum perguruan tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas, keterampilan, dan keahlian praktis dari kemampuan teoritis yang dimiliki lulusannya. Di IAIN Salatiga, KKL termasuk dalam rumpun Mata Kuliah Keahlian (MKK). KKL bersifat fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan setiap program studi. Seperti program studi Bahasa dan Sastra Arab untuk tahun ini kegiatan KKL mengunjungi Markaz Arabiyah Pare Kediri, KBIH Al-Ikhlas Batu, RADAR Batu, dan Penerbit Lisan Arabi Malang.
Perjalanan atau kunjungan pertama di Markaz Arabiyah yang terletak di Jl. Cempaka 32B Tegalsari, Tulungrejo, Pare, Kediri. Markaz Arabiyah merupakan lembaga kursus bahasa Arab yang berbasis multiple intelligences yang menyediakan pembelajaran bahasa Arab mulai dari level dasar hingga mahir. Markaz Arabiyah didirikan oleh Ustadz Titis Trilaksito dan Ustadz Miqdar Khoir. Dalam kunjungan tersebut, Ustadz Miqdar Khoir sebagai presentator dari Markaz Arabiyah. Beliau menjelaskan sejarah awal berdiri Markaz Arabiyah, program-program dan juga kendala/hambatan yang dihadapi di Markaz Arabiyah. Sejak awal berdiri tahun 2018 hingga sekarang lulusan Markaz Arabiyah sudah lebih dari 3000 lulusan, 600 lulusan diantaranya berhasil melanjutkan ke universitas di Timur Tengah. Setelah Ustadz Miqdar presentasi, kami juga diajak untuk berkeliling melihat pembelajaran di kelas-kelas kursus. Kelas atau program pembelajaran di Markaz Arabiyah meliputi I’dad (program paling dasar), Syarqi, Takhasus (program khusus untuk mendalami gramatikal), Akbar Nas, Maqro’ (program qiroatul kutub) dan Minhah (program khusus untuk beasiswa ke Timur Tengah).
Perjalanan kedua menuju ke KBIH Al-Ikhlas Batu. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji atau biasa disingkat KBIH meruapakan organisasi, yayasan, majelis ta’lim atau lembaga keagamaan Islam sejenis yang menyelenggarakan bimbingan haji. Tugas KBIH adalah memberikan pembinaan haji kepada masyarakat calon jemaah haji agar dapat menunaikan ibadah haji secara sah dan sempurna serta mandiri dalam rangka memperoleh haji yang mabrur. KBIH melayani calon jemaah haji mulai dari manasik/ pelatihan serangkaian ibadah haji sampai jemaah pulang lagi ke tanah air. Selain itu, KBIH juga mengkoordinir jika ada jemaah yang terkena dam. KBIH Al-Ikhlas masuk dalam naungan Kementerian Agama, hal ini yang membedakannya denga biro haji dan umroh. Di era pandemi, kegiatan KBIH berhenti karena tidak ada pemberangkatan haji. Tetapi untuk pengurus/anggota tetap kumpul seperti biasa dan terkadang membuat pelatihan dengan masyarakat terkait tata cara ubudiyah, misal pelatihan tata cara wudhu, sholat, majlis ta’lim, dan lain-lain. Perjalanan hari pertama berakhir di KBIH Al- Ikhlas ini, kemudian dilanjut perjalanan ke Hotel Wonderland Malang untuk makan malam dan istirahat disana.
Dilanjut perjalanan hari kedua, Selasa (5/102021). Perjalan kami berikutnya yakni ke Jawa Pos Radar Batu untuk belajar jurnalistik. Dari pihak Radar Batu, sambutan pertama oleh Bapak Bambang Tri Wijatmiko selaku Manajer Jawa Pos Radar Batu. Beliau memaparkan awal berdirinya Radar Batu (2014), proses kerja dunia jurnalistik, bagaimana berita khususnya yang ditulis dalam bentuk koran tetap laku diera yang serba online ini, bagaimana menentukan berita yang baik, tarif pasang iklan di koran cetakan Radar Batu dan beberapa hal terkait jurnalistik. Dilanjut sambutan kedua oleh Bapak Kholid Amrullah. Kebetulan beliau lulusan dari prodi Bahasa dan Sastra Arab yang berkecimpung di dunia jurnalistik. Beliau juga menyampaikan kiat menulis agar menarik dan penting untuk dibaca. Tak terasa waktu kunjungan di Radar Batu telah habis, saatnya kami melanjutkan perjalanan ke Penerbit Lisan Arabi.
Lisan Arabi adalah lembaga terakhir yang kami kunjungi. Lisan Arabi didirikan pada tanggal 12 Juni 2013 oleh empat sahabat pecinta bahasa Al-Qur’an. Mereka itu adalah Dr. H. Nasaruddin Idris Jauhar M.Ed, Dr. Afifuddin Dimyati, Lc, M.A., Mohammad Kholison M.Pd.I, dan Abdullah Charis, M.Pd. Mereka bertujuan membumikan bahasa Arab pada aras ke-Indonesia-an dan mengkontruksi pandangan baru tentang bahasa Arab yang memiliki kedalaman kandungan ilmu hingga menusuk kerak bumi dan menembus bantangan aras Ilahi. Adapun untuk buku pertama yang terbit di Lisan Arabi adalah buku علم الأصوات karya Dr. Nasaruddin. Lisan Arabi menerbitkan buku-buku kebahasaaraban dari berbagai kajian, baik dalam general linguistic maupun applied linguistic. Lisan Arabi menjadi lembaga terakhir yang kami kunjungi dalam kegiatan KKL. Besar harapan kami semoga kegiatan KKL yang telah kami lakukan mendapatkan ilmu yang bermanfaat sehingga nantinya dapat menjadi bekal terjun di dunia kerja.
Eits... Tentu perjalanan kami tidak hanya perihal ilmiah, tapi juga alamiah. Alias menikmati keindahan alam. Di hari ketiga kami mendaki ke Bromo. Kami naik ke Sunrise Penanjakan, Kawah Bromo, berkeliling di Pasir Berbisik menggunakan jeep dan juga naik ke Bukit Teletubies. End
No comments:
Post a Comment