Friday, 12 November 2021

Pengalaman Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Jawa Timur

Pengalaman Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Jawa Timur
Oleh: Nurul Humaidah

Kuliah kerja lapangan (KKL) adalah suatu mata kuliah yang wajib ditempuh bagi seluruh Mahasiswa, khususnya untuk Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora jurusan Bahasa dan Sastra Arab. Kegiatan ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa untuk menambah wawasan dan mendapatkan pengalaman nyata dari instansi, Lembaga, atau organisasi yang berkaitan dengan disiplin keilmuwan dan kompetensi yang dikembangkan program studi.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini program studi Bahasa dan Sastra Arab melakukan kunjungan di berbagai destinasi, diantaranya: Markaz Aroby Al-Azhar Pare Kediri, Radar Batu Malang, KBIH Istiqomah Batu, dan Penerbit Lisan Arabi Malang.
Saat belum berangkat ke kampus, teman-teman yang berangkat bareng dari pondok sudah pada siap semua, sedangkan aku belum ngapa-ngapain, mulai deh gelisah ku, kemrungsung banget. Sampe-sampe temen cewekku manggil ke kamar beberapa kali wkwk, ya maap aku malah bingung kalo udah kemrungsung. Selesai lah aku siap-siapnya dan aku langsung menuju mobil yang mengantarkan saya dan teman-teman saya. Sampe di mobil langsung pada ngegas lama-lama wuu, responku cuma hihihi maap. Sungguh humai yang sering meresahkan huhu.
Saya dan teman-teman saya langsung perjalanan ke kampus, tetapi ternyata tidak langsung ke kampus kita masih mampiri temen saya satu yang tidak sepondok, ya sekitar beberapa menit kita nunggu. Akhirnya dia datang dan kita lamgsung perjalanan ke kampus.
Sampai di kampus, saya merasakan sedikit asing sama orang-orang, ya mungkin karna kita jarang ketemu, terakhir ketemu ya masih semester awal. Saya absen dulu, dan mulai menata barang-barang di bagasi bus. Pas naik bus sudah mulek-mulek saya rasanya, memang jujur saya tidak kuat naik mobil perjalanan jauh, tapi saya tak kuat-kuatin. Saya bingung mau duduk di mana ini, sedangkan temen sebangkuku belum sampe juga, resah lagi deh saya. Akhirnya temenku sampai dan kita mulai perjalanan ke Jawa timur. Saat perjalanan saya kalau naik kendaraan mesti ngantuk, terlelap lah saya di bus, hehe.
Siang hari saya sampai di Markaz Arabiyah Al-Azhar Pare Kediri, saya merasakan panas banget, karna jujur saya berasal dari anak gunung, jadi gak betah kalau di daerah panas-panas. Mau ngeluh tapi gimana lagi, emang kenyataannya begitu, masak mau menyalahkan yang menciptakan hihi Astaghfirullahal'zdim. Belum mulai materi saya udah kebelet aja ke kamar mandi, saya sampai saya sudah mual, tapi meh tak keluarin tidak bisa, ya udah deh tak tahan. Di sana Saya mendapatkan beberapa ilmu dari mereka, di sana saya diberi pengetahan-pengetahuan diantaranya ada program-program di Markaz Arabiyyah, yaitu I’dad (program paling dasar), Syarqy (program lanjutan setelah I’dad, Takhasus (program khusus untuk mendalami gramatikal), akbar Nas, Maqro’ (khusus untuk membaca atau sering disebut dengan qiroatul kutub), dan Minhah (program khusus untuk beasiswa ke Timur tengah). Sedikit tertarik dengan tempat tersebut, tetapi saya berfikir kuat apa tidak ya? Dengan target-target yang harus dicapai selama di sana. Peraturan-peraturan di sana pun memang ketat menurut saya, karena mungkin belum terbiasa dengan aturan-aturan semacam itu, tapi mungkin ketika sudah biasa tetep nayaman-nyaman saja.
Proses kinerja di Markaz Arabiyah, dijalankan secara kerja sama antar individu. Untuk tenaga pendidik Markaz Arabiyah mendatangkan guru-guru yang kompeten dalam bidang bahasa Arab. Di Markaz Arabiyah mempunyai beberapa sarana prasarana, yaitu asrama bagi santri, aula, kamar mandi, kelas dan buku pembelajaran. Ketika saya kunjungan di sana, saya di tempatka di Aula yang disitu sering dibuat kegiatan-kegiatan para santri. Sedikit haru kelas yang digunakan di sana masih dengan sewaan rumah-rumah yang berpisah-pisah yang masih di sekitar Markaz tersebut. Walaupun kelasnya masih seperti itu, tetapi para santri tetap semangat untuk belajar untuk menggapai cita-cita mereka. Saya dan kawan-kawan mengunjungi kelas-kelas tersebut dan salah satunya ada kelas yang menyambut kita dengan yel-yel mereka dengan penuh gembira. Perjalanan ke asrama ya lewat rumah-rumah warga disitu, melewat sesuatu yang menyengat wkwkw, ya lanjut perjalanan aja, dan saya memaklumi.

Masih di hari yang sama dan cukup melelahkan hehe, saya melanjutkan kunjungan yang ketiga di KBIH Al-Ikhlas Batu Malang, yang didirikan pada tahun 2000 dan langsung beroperasi pada tahun itu juga. KBIH Al-Ikhlas ini diketuai oleh H. Muhammad Ali dan banyak anggota-anggotanya. Proses kinerja lembaga di sana diawali dengan pendaftaran membawa validasi dan porsi kemenag sesuai domisili, setelah dari kemenag calon jamaah haji akan membawa porsi ke KBIH untuk mendaftar manasik haji. Keberangkatan calon jamaah haji diikutkan kemenag Kota Batu dengan didampingi pembimbing dari KBIH yang sudah ditunjuk, di sana melakukan proses perjalanan haji umroh, sehingga mereka mempercayai di Radar Batu.
Para petugas Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan semaksimal mungkin dengan melakukan persiapan yang mantap dengan mulai dari teori-teori, praktek manasik haji, serta hak dan kewajiban jamaah tentang apa saja yang akan dilakukan mulai persiapan pemberangkatan dari Indonesia ke Arab Saudi/Makkah. Ketika membimbing calon jamaah yang sudah tua pun mereka sangat bersabar , telaten, karena KBIH ini bukan hanya sekedar bisnis dan calon jamaah haji sah, akan tetapi bagaiamana membuat kesan terbaik saat mereka menghadap Allah SWT dan mereka juga nyaman saat melakukan ibadah Haji tersebut. Perjalanan manasik haji tersebut bukan hanya sekedar ibadah saja, tetapi juga sebagai wisata.
Disana saya hampir sampe maghrib, saya melanjutkan perjalanan ckeck in ke Hotel Wobderland dan akhirnya bisa istirahat.
Dilanjutkan hari yang kedua saya sarapan dan checkout dari hotel Wonderland, emmag sih saya tidak terlalu doyan makanan restoran, tapi saya cinta pada diri saya sendiri, jadi terpaksa tetep makan wkwk. Saya melanjutkan kunjungan di Radar Batu yaitu cabang dari Radar malang yang ditempatkan di Kota Batu. Disana saya mendapat pelajaran yang diantaranya ada managemen pengolahan media Radar Batu yang memiliki tiga divisi kerja, yaitu Divisi Redaksi, Divisi Iklan, dan Divisi Pemasaran. Selain tiga divisi tersebut, Radar Batu juga memiliki tim event organizer (EO) yang bertugas menangani kegiatan off print dengan mitra kerja milik Radar Batu sendiri. Program kerja media di sana dengan koran yang ber-tagline “Only One, Number One” namun Radar Batu memiliki visi dan misi baru yaitu “More Than News Paper”.
Disana juga memiliki produk-produk media Radar Batu yang sangat dikenal oleh masyrakat dalam koran. Dalam sehari Radar Batu bisa mencetak kurang lrbih 15.000 eksemplar. Selain koran, Radar Batu juga memiliki laman Blog seperti lembaga-lembaga pada umumnya di masa yang segalanya serba online ini.
Sampai di sana saya disambut dengan gembira dengan mereka dan Radar Batu membagikan koran-koran cetakan mereka, salah satu pemateri dari sana yaitu Pak Bambang menjelaskan bahwa sampai saat ini Jawa Pos Group termasuk Radar Abtu yang berada di bawah Radar Malang masih sehat, walaupun saat ini zamannya online dan sempat dihajar pandemic Covid-19 sudah hampir 2 tahun, koran-koran di bawah Jawa Pos Group masih tetep eksis. Dengan itu, untuk pendapatan iklan, Radar Batu beserta Radar Malang masih dalam batas yang aman.
Kunjungan yang terakhir di Penerbit Lisan Arabi Malang, yang didirikan oleh Ustadz Dr, Mohammad Kholison, M.Pd,I. Di sana mempelajari persoalan pembelajaran Bahasa Arab yamh dikaji hampir di seluruh pondok pesantren yang belum tergarap dengan baik, kemahiran bahasanya bersifat pasif (istima’ da qira’ah). Lisan Arabi memiliki keunggulan pada tiga aspek, yaitu kognitif language-religion somains, affective language-religion domains, dan pshicomotoric-religion domains. Disana dijelaskan kenapa al-Qur’an sering memakai kata Lisan Arabi, bukan Lughotu Arabi, karena kata Lisan itu pasti semua orang punya, amka Lisan Arabi itu dimikili oleh semua orang atau umum, tetapi jika Lughoh Arabi itu hanya dimiliki oleh orang Arab yang bahasanya menggunakan bahasa Arab.
Di sana sangat banyak motivasi yang dipaparkan, yang sangat saya ingat adalah pertanyaan untuk seorang penyair yaitu apa ayang akan saya tulis dan tema apa yang akan saya dahulukan.
Yang terakhir saya direfreshingkan dengan mengunjungi tempat wisata-wisata, yaitu di Bromo, Bukit teletabis, dll. Sedikit lucu saya mahasiswa tapi wisatanya ke bukit teletabis, tetapi pemandanganya sangat bagus dan cuacanya sangat mendukung, di tempat itu memang ada 4 bukit, mungkin kartun teletabis itu bukitnya disitu, hehe.

No comments:

Post a Comment

Kegiatan Rutin Khotmil Qur'an Di Lingkungan Kampus 2 UIN Salatiga

Salatiga- Selasa pagi, tanggal 25 Febuari 2025, Masjid At-Thoyyar yang terletak di kampus 2 UIN Salatiga ramai dengan antusias mahasiswa un...