Pandangan Kuliah
Kerja Lapangan Jurusan BSA
Oleh
: Muhammad Shahril Rifa’I
Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga 2021
Kegiyatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah
suatu kegiyatan yang wajib ditempuh bagi mahasiswa yang biasannya dilaksankan
pada semester 5 atau 6, dengan tujuan menambah wawasan dan pengalaman nyata
dari suatu Lembaga atau tempat-tempat instansi yang berkaitan dengan jurusan
atau bidang yang ditekuni mahasiswa di perguruan tinggi khususnya kajian Bahasa
dan Sastra Arab. Pada kegiyatan KKL kali ini yang dilaksankan mahasiswa jurusan
Bahasa dan Sastra Arab Iain Salatiga akan mengunjungi Markaz Arobiyyah Pare
Kediri, KBIH Al-Ikhlas Batu Malang, Radar Batu Malang, Penerbit Lisan Arobi
Malang, dan wisata Bromo Probolinggo. Dan tentunya perjalanan tak hanya
membutuhkan waktu sehari saja, jadi perkiraan KKl ini akan dilaksanakan selama
4 hari 3 malam.
Pada hari pertama ini
yaitu Markaz Arabiyah Kediri, ini adalah suatu lembaga kursus bahasa Arab yang
bertepatan dikediri lebih tepatnya pare, lembaga ini didirikan oleh Alumni
Timur Tengah untuk menguasai lima maharah serta mampu berinteraksi langsung
dengan penutur Arab katanya. Sehingga program-program atau kurikulumnya sangat
bermacam-macam dan tentunya metodenya juga. Dan proses pembelajarannya juga
sangat objektif jadi sebelum peserta didik masuk ke lembaga tersebut peserta
disesuaikan dahulu tentang kemampuannya, karena yang masuk ke lembaga tersebut
tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda, ada yang belajar untuk menguasai 4
maharah, ada juga yang ingin mempelajari nahwu shorof dan ada juga yang belajar
untuk mempersiapkan diri untuk masuk ke universitas-universitas ke daerah Timur
Tengah.
Setelah mengunjungi
Markaz Arabiah selanjutnya yaitu KBIH Al-Ikhlas Batu Malang, KBIH adalah Kelompok
Bimbingn Ibadah Haji dan Umrah yaitu suatu Lembaga yang membantu atau
membimbing masyarakat dalam ibadah Haji dan Umrah terutama membantu orang-orang
yang masih awam dan kesulitan dalam segi ekonomi, dan pada aslinya KBIH
Al-Ikhlas tak hanya mengurusi hal haji dan umrah saja akan tetapi dalam hal
Ibadah atau Ubudiyah masyarakat sekitar. Dan tak terasa waktu sudah larut malam
sehingga perjalanan dilanjutkan besok hari lagi, mahasiswa dan para dosenpun
memilih istirahat disuatu hotel atau
penginapan terdekat.
Lanjut ke kunjungan
berikutnya yaitu Radar Batu Malang, Radar Batu merupakan suatu perusahan koran
harian lokal dan juga kantor cabang dari Radar Malang yang ditempatkan Dikota
Batu. Pada pengamatan kali ini mahasiswa cenderung ke dunia jurnalistik karena
bagi mahasiswa yang yang mendalami bidang jurnalistik maka suatu perusahan
koran seperti inilah salah satu lapangan yang akan diterjuni nanti setelah
selesai diperguruan tinggi nanti. Dan Radar Batu Malang ini menjadi bagian dari
jawa pos grup yang terbesar di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali. Dalam Radar
Batu memiliki tiga divisi kerja, antara lain yaitu Devisi Redaksi, Devisi Iklan
dan Devisi Pemasaran.
Dan kunjungan sebelum
terakhir adalah Penerbit Lisan Arabi, Lisan Arabi adalah suatu penerbitan yang
cenderung condong tentang bahasa Arab yang didirikan pada tanggal 12 juni 2013
oleh empat sahabat pecinta bahasa Al-Qur’an. Mereka bertujuan membumikan bahasa
Arab pada aras keindonesian dan sebagaimana dalam kandungan bahasa arab
terdapat ilmu yang luas dan juga sebagai alat memperdalam ilmu agama yang
terdapat dalam Al-Qur’an dan hadist, dengan menjelmakan buku-buku atau karya-karya yang berkualitas tinggai tentunya
tak jauh dengan kajian bahasa Arab. Kiprah Lisan Arabi dimulai dari menerbitkan
buku-buku kebahasaaraban, dengan berbagai bidang. Dan akan berusaha secara
produktif menerbitkan buku-buku dan mendistribusikannya ke penjuru tanah air,
salah satu usahanya yaitu sebelum acara kunjungan berakhir ditutup dengan bazar
buku-buku, tentunya dengan buku-buku kajian kebahasaaraban, keislaman,
pembelajaran dll, dan sebelum melanjutkan kedistinasi berikutkan mahasiswa dan
para dosen beristirahat disuatu penginapan hingga pertengahan malam sekitar
pukul 2, dikarenakan kunjungan selanjutnya adalah Gunung Bromo jadi akan lebih
baik jika tiba disana sebelum matahari terbit atau sanset kalau kata anak zaman
sekarang, ternyata ketika sampai sana udara dinginnya diluar dugaan, dingin
yang sangat meresap dalam tubuh membuat para mahasiswa dan dosen membeli cindung
dan membeli secangkir teh hangat.
Ketika sampai dipuncak
semuapun menikmati keindahan gunung bromo dan kawahnya, setelah beberapa hari
melaksanakan kunjungan dan membuat isi kepala agak pening maka diakhiri dengan
pemandangan yang sangat eksotik dan indah ini guna merefreshkan Kembali pikiran
dan disana kita foto-foto agar setelah kembali ketempat masing-masing kami
dapat mengulang kenganan yang indah tersebut bersama bromo.
No comments:
Post a Comment