Friday, 12 November 2021

Memetik Hikmah di Timur Jawa

 

oleh Muhammad Naufal Annaji

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Seringkali terbesit dalam pikiran bagaimana kehidupan kerja yang akan dijalani setelah lulus dari jurusan Bahasa dan Sastra Arab. Bisa dibilang

"Lulusan BSA Bisa Apa?"

Kalimat itu seakan merundung harapan tentang masa depan, membuat pesimis, dan seakan ada dorongan untuk keluar dari jurusan ini.

 

Memang ada pekerjaan-pekerjaan di bidang sastra maupun kebahasaaraban seperti Penulis, Kritikus Sastra, Linguist, dll. Tapi sayangnya dari diri sendiri pun tidak ada jiwa sastra nya, seumur hidup seingat saya baru satu kali baca novel, dan memang tidak terlalu tertarik tentang dunia kesusastraan. Masa depan semakin tidak jelas saja.

 

Namun kegundahan-kegundahan itu mulai terobati dari beberapa hal yang memotivasi saya untuk melanjutkan belajar di jurusan BSA ini. Beberapa diantaranya yaitu ketika kegiatan KKL yang diadakan mulai tanggal 4-7 oktober 2021 kemarin. Kegiatan itu membuka pandangan saya mengenai prospek pekerjaan di masa depan. Tapi bukan itu intinya, beberapa hal ketika kegiatan KKL itu membuat pandangan semakin terbuka. Biar sedikit saya tuliskan

 

Ketika di Markaz Arabiyah, mendengar pak Miqdarul Khoir memberikan penyampaian diatas mimbar panggung dengan penuh ucapan merendah, bagaimana beliau merasa terhormat dengan kedatangan kami, bagaimana beliau meminta maaf atas penyambutan kami, dan juga bagaimana beliau mengisahkan usaha beliau dalam membangun Markaz Arabiyah bersama pak Titis Trilaksito. Apalagi ketika itu beliau baru saja pulang dari luar kota dan langsung mengisi acara untuk kami. Hal-hal tersebut menjadi sebuah pelajaran tersendiri untuk membangun sifat-sifat pekerja keras dan rendah hati.

 

Di sisi lain, kegiatan yang kami laksanakan di Markaz Arabiyah juga sangat membuka wawasan, sebuah lingkungan yang diciptakan untuk melatih kemampuan  berbahasa Arab. Dan itulah yang seharusnya dilakukan dalam pembelajaran bahasa Arab, karena bahasa itu dikuasai dengan mendengar dan berbicara bukan dengan hanya belajar. Justru Mendengar dan Berbicara itulah yang menjadi proses belajar. Untuk itu diperlukan lingkungan yang mendukung untuk menguasai bahasa tujuan. Mudah diucapkan tapi susah diterapkan, membangun lingkungan tidak semudah di ucapan. Perlu kemauan keras dan usaha keras dan mungkin juga perlu modal yang besar. Dan itulah tugas kita jika memang memiliki keinginan untuk membumikan bahasa Arab di Nusantara.

 

Kemudian ketika ketika di KBIH al-Ikhlas Batu, salah satu yang menjadi pelajaran bagi saya yaitu belajar untuk ikhlas. Ikhlas berkhidmat bagi masyarakat sebagaimana para pegawai KBIH yang ikhlas melayani para calon tamu Allah. Bukan karena materi tetapi untuk kebaikan sesama. Membantu orang lain bukan demi mendapatkan balasan, tetapi karena mereka manusia seperti kita, sama-sama makhluk dari Sang Maha Pengasih seharusnya saling mengasihi.

 

Saya tidak terlalu banyak ingat ketika di Radar Batu, namun angka-angka rupiah yang diucapkan Pak Kholid memang cukup mengejutkan.

 

Selanjutnya ketika di penerbit Lisan Arabiy, ini hampir sama seperti ketika di Markaz Arabiyah, inti dari belajar bahasa itu tentu praktek. Belajar saja tidak akan pernah cukup, harus mulai mempraktekkan dimulai dari lingkungan sekecil apapun bahkan seperti grup WhatsApp. Kita tidak akan bisa maju selama kita tidak melangkah, sedangkan dalam langkah sekecil apapun itu pasti terdapat kemajuan. Kesimpulannya, melangkah saja tidak perlu memikirkan seberapa besar langkah nya. Mulai saja belajar bahasa Arab dengan konsisten, meski hanya menghafal 1 mufrodat setiap hari setidaknya ada kemajuan.

 

Mungkin itu saja yang hendak saya sampaikan, Pada akhirnya bukan prospek kerja tapi motivasi-motivasi beliau-beliau tersebut yang menekankan untuk senantiasa memperbaiki dan mengembangkan diri lah yang lebih banyak membuka pikiran.

 

Sekian, Terimakasih.

 

1 comment:

Kegiatan Rutin Khotmil Qur'an Di Lingkungan Kampus 2 UIN Salatiga

Salatiga- Selasa pagi, tanggal 25 Febuari 2025, Masjid At-Thoyyar yang terletak di kampus 2 UIN Salatiga ramai dengan antusias mahasiswa un...