Friday, 26 November 2021

SINGKAT TAPI MELEKAT

 

SINGKAT TAPI MELEKAT

Oleh: Imam Anuriansyah

53040190048

 

Di masa pandemi yang begitu lama banyak kegiatan yang terkendala bahkan dibatalkan. Termasuk yang dialami oleh para Mahasiswa IAIN Salatiga terutama bagi penghuni prodi Bahasa dan Satra Arab semester 5. Kami harus rela untuk menunda program kuliah kerja lapangan (KKL) berbulan-bulan lamanya. Setelah banyak waktu tersita untuk rapat koordinasi, konsultasi dengan para dosen dan biro transportasi akhirnya program KKL ini terealisasi dengan syarat, yaitu penerapan protokol kesehatan selama perjalanan sampai kembali ke kampus.

Selama 3 hari kami berada di perjalanan menelusuri tempat-tempat di Jawa Timur yang menjadi gudang ilmu bagi para pelajar. Setelah melewati indahnya tol Jawa Tengah-Jawa Timur, sampailah kami di kota yang menjadi sejarah abadi Kerajaan Brawijaya, yaitu Kota Kediri. Ada tempat yang unik disana, terletak disebelah selatan Kediri terdapat suatu Kampung yang dihuni oleh pemuda-pemuda yang kesehariannya berkomunikasi menggunakan bahasa asing. Kampung itu terkenal dengan sebutan Kampung Bahasa. Yang lebih mencengangkan disana tak hanya terdapat satu bahasa, akan tetapi bermacam-macam bahasa terdengar oleh telinga kami. Dari bahasa inggris, arab, prancis, jepang, bahkan bahasa khusus untuk suatu bidang ilmu, kedokteran misalnya, bisa dijumpai disana.

Markaz al-Arabiy, itu tujuan pertama kami. Sesuai dengan namanya tempat ini adalah markas nya bahasa arab di kampung tersebut. Meskipun hawa panas siang hari membuat basah baju kami, akan tetapi sambutan dan materi yang diberikan sungguh membuat hari pertama kami kuliah lapangan terasa begitu istimewa. Kami diajari banyak cara tentang bagaimana berbicara menggunakan bahasa arab dengan baik serta benar, dan tentunya lancar. “Biasakan diri kalian berbicara menggunakan bahasa arab. Jangan takut salah, tapi takutlah kalau kalian tidak bisa”, ungkap pemateri yang menggugah semangat kami.

Perjalanan kami dilanjut,  kami menuju ke Kota Apel tepatnya untuk mengunjungi KBIH al Ikhlas Batu. Perjalanan yang begitu indah dengan suguhan pemandangan bukit dan hawa dingin yang begitu bersahabat. KBIH Batu sungguh mewah dan menawan, diluar ekspektasi khayalan kami mengenai KBIH. Setelah masuk ke dalam, kami disuguhi aplikatur bangunan yang indah dipandang. Sambil kami menyimak dan mendengarkan pemateri menjelaskan fungsi, tujuan, dan sistem operasional yang diterapkan oleh KBIH mata dan telinga kami benar-benar dimanjakan. Materi yang disampaikan sangat mudah dimengerti meskipun kami belum pernah melaksanakan haji ataupun umroh di tanah suci. Tergambar dan terbayang dengan gamblang di angan-angan kami. Terbukti dengan banyaknya teman-teman yang antusias bertanya dengan hal-hal yang berkaitan dengan ibadah tersebut.

Merasa puas kami di KBIH, kami pun beristirahat di hotel yang tak jauh dari tempat yang akan kami kunjungi esok hari. Setelah istirahat semalaman di hotel, paginya kami bergegas untuk sarapan dan dilanjut mengunjungi destinasi program kami selanjutnya, yaitu Radar Batu. Tempat yang sederhana dengan lahan parkir yang tak begitu luas. Tapi ingat ya, jangan menilai sesuatu hanya dari bungkusnya saja, begitulah ungkapan yang tepat untuk Radar Batu ini. Di dalamnya banyak ilmu yang tersimpan dengan indah. Begitu banyak ilmu yang kami dapatkann secara hebat disana. Bpk Kholid, itulah nama pemateri utama yang dengan lantangnya menjelaskan cara pengapliasian bahasa kami dan salah satu mata kuliah yang kami pelajari, yaitu mata kuliah Jurnalistik.

Hari terakhir kami di Kota Malang singgah di Lisan Arabi. Mendengar namanya saja sudah terbayang di benak kami bahwa yang akan kami kunjungi adalah tempat yang mengajarkan bagaimana cara mudah untuk membiasakan lisan kita seperti orang arab dinegaranya sana. Dan tepat sekali, sesampainya kami disana pemateri langsung berpidato menggunakan bahasa arab dengan begitu lancarnya. Setelah selesai menggunakan bahasa arabnya, beliau mengajarkan kepada kami tentang metode yang digunakan supaya bisa seperti beliau. Dan di akhir acara, bazar digelar. Banyak hadiah yang didapat teman-teman berkat kemampuan menjawab pertanyaan dari teman-teman yang ada di Lisan Arabi.

Selesai di Kota Apel, kami bertolak jauh ke arah timur menuju Kabupaten Probolimggo. Kali ini bukan untuk mencari pemateri akan tetapi untuk mengagumi ciptaan Tuhan yang bernama Gunung Bromo. Kabut tebal menjadi selimut kami diwaktu subuh dengan dingin 8 derajat yang menusuk tulang. Seusai sholat subuh kami menaiki suatu bukit yang bernama Bukit Penanjakan unntuk menikmati hangatnya matahari. Seharian menikmati indahnya alam, siang harinya kami pun bergegas untuk pulang dengan membawa banyak oleh-oleh. Perjalanan yang begitu lama dan lelah yang dirasa membuat kami tertidur pulas sampai Kota Salatiga. Cukup 3 hari akan tetapi begitu berarti. Singkat tapi sangat melekat.

KABUT TEBAL BROMO

 

KABUT TEBAL BROMO

Adib lutfil hakim 53040190050

 

Mahasiswa program studi Bahasa Dan Sastra Arab 2019 IAIN Salatiga pada hari senin sampai kamis tanggal 4 – 7 oktober 2021 telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan tujuan Markaz Araobiyah Pare Kediri, KBIH Al Ikhlas Batu, Radar Batu, penerbit Lisan Arobi, dan terakhir berwisata ke Bromo.

KKL menjadi salah satu kegiatan yang berisi pembekalan kepada mahasiswa dengan pengetahuan nyata tentang materi pembelajaran yang dipelajari oleh mahasiswa bahasa dan sastra arab. Dalam kegiatan yang diikuti oleh 44 mahasiswa bahasa dan sastra arab tersebut didampingi oleh 8 dosen, yaitu: Dr. Supardi, S.Ag., M.A., Dr. Waryunah Irmawati, M.Hum., Dr. H. Agus Ahmad Su’aidi, M.A., Drs. Muh. Choderin M.A., Rina Susanti M.A., Muhammad Hanif, M.Hum., Suryanto, M.A., dan pak Yulal.

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pemahaman mahasiswa terkait materi-materi pembelajaran yang sebelumnya disampaikan dosen di dalam kelas.

Rombongan berkumpul di kampus II IAIN Salatiga dan berangkat dari kampus II IAIN Salatiga pada jam 07:00 WIB dengan tujuan utamanya adalah Markaz Arobiyah Pare, Kediri. Rombongan sampai di Markaz Arobiyah pada jam 10:15 WIB dan langsung menuju ke aula Markaz Arobiyah untuk memulai kegiatan. Disana para mahasiswa dijelaskan sejarah berdirinya Markaz Arobiyah, profil Markaz Arobiyah, dan kegiatan apa saja yang ada di Markaz Arobiyah. Para mahasiswa diajak berkeliling untuk melihat kegiatan pembelajaran yang ada di Markaz Arobiyah. Pada saat berkeliling saya baru tahu bahwa kegiatan belajar mengajar di Markaz Arobiyah sangatlah menyenangkan, dengan kegiatan belajar mengajar menggunakan game game, juga interaksi antara pengajar dan peserta didik yang sangat baik.

Perjalanan dilanjutkan ke kantor KBIH Al Ikhlas Batu dan sampai tujuan pada jam 16:00 WIB dan langsung menuju ke aula KBIH Al Ikhlas untuk memulai kegiatan. Di KBIH para mahasiswa diberi materi seputar haji dan umroh serta bagaimana cara kita menjadi pendamping orang orang yang berhaji atau umroh. Pemateri mengatakan bahwa “tidak hanya semangat bisnis, tapi juga semangat mengabdi karena biro haji bukan hanya belajar management tapi juga harus mengaji”. Dan bagi saya kata kata ini sangatlah perlu diperhatikan bagi orang orang yang menjalankan bisnis biro haji.

Selanjutnya rombongan menuju ke hotel Wonderland untuk makan malam dan menginap. Perjalanan dilanjutkan pada pagi hari jam 09:00 WIB dengan tujuan Radar Batu. Disana para mahasiswa mendengarkan pemaparan seputar jurnalistik. Bagaimana membuat berita yang baik dan menarik, bagaimana cara menjadi wartawan, reporter dari narasumber yang sudah berpengalaman dibidang tersebut. Dengan adanya kunjungan ini juga merubah pandangan saya yang menganggap bahwa surat kabar khusussnya koran sudah tidak laku dan tergusur di zaman modern ini. Tetapi, ternyata koran masih eksis dikalangan masyarakat umum dilihat dari pembaca koran yang ternyata masih banyak peminatnya

Selanjutnya para rombongan melanjutkan perjalanan menuju penerbit Lisan Arobi. Rombongan sampai di penerbit Lisan Arobi pada jam 15:12 WIB dan langsung menempatkan diri ditempat yang sudah disediakan. Disana para mahasiswa mendapatkan materi tentang sejarah Lisan Aroni dan karya karya mereka. Kata kata yang membekas yang disampaikan oleh pemateri disini, yaitu bapak Dr. Nasarudin Umar M.A. adalah :

  1. Jangan pernah mempelajari sesuatu dengan niat untuk diri sendiri
  2. Pelajari bahasa Arab sampai orang Arab paham apa yang kita ucapkan
  3. Munculkan materi apa yang kamu butuhkan
  4. Bahasa Arab tidak akan berkahjika tidak dikaitkan dengan Al-Qur’an.

Setelah itu para mahasiswa mendatangi bazar yang dibuka oleh Lisan Aroni dan membeli buku buku yang mereka suka.

Kemudian para mahasiswa melanjutkan perjalanan ke hotel Yoga untuk mengisi tenaga untuk berwisata ke Bromo. Pada jam 02:00 WIB rombongan mempersiapkan diri menuju Bromo. Ditengah perjalanan rombongan berganti kendaraan dengan menggunakan jeep karena medan yang sulit. Tempat pertama yang dikunjungi adalah bukit penanjakan. Rombongan sampai disana pada jam 04:00 WIB. Kemudian rombongan menuju kawah pada jam 06:00 WIB dan kabut tebal menyelimuti sepanjang jalur kita menuju kawah. Tebalnya kabut dan dinginnya hawa disana serta ketidak tahuan kita rute menuju kawah karena terhalang kabut tidak menyurutkan niat kami untuk mencapai kawah Bromo. Akhirnya kita sampai di kawah pada jam 07:15 WIB. Pada jam 09:30 WIB rombongan menuju bukit teletabubis kemudian melanjutkan perjalanan menuju pasir besisik, di kedua tempat tersebut rombongan hanya berfoto-foto dan kemudian melanjutkan perjalanan kembali menuju tempat parkir bis pariwisata.

Pada jam 14:00 WIB rombongan mandi dan makan siang di restoran daerah Probolinggo. Disana para dosen, kru dan mahasiswa mengisi acara dengan bernyanyi dan seru seruan serta pembagian doorprize dari kru.

Rombongan masuk ke bus dan melanjutkan perjalanan untuk melanjutkan perjalanan pada jam 15:00 WIB. Dan terakhir sebelum menuju salatiga, rombongan mampir ke pusat kerajinan kulit Tanggulangin. Pada jam 17:15 WIB rombongan melanjutkan perjalanan pulang menuju salatiga.


Rombongan sampai di kampus II IAIN salatiga pada jam 02:30 WIB. Dan langsung mempersiapkan diri menuju kediaman masing-masing.

Sunggunh perjalanan yang sangat menyenangkan bersama teman teman dan para dosen yang mendampingi kami serta para kru bus pariwisata yang menurut saya sangat asik. Disamping kita mendapatkan ilmu dan pengalama yang sangat penting juga tak tertinggal keseruan yang kita dapat dari kegiatan KKL ini. Terimakasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah ikut mensukseskan acara KKL ini.

Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Terhadap Potensi Peluang Kerja Sarjana Bahasa dan Sastra Arab Dalam Refleksi Perjalanan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

 

Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Terhadap Potensi Peluang Kerja Sarjana Bahasa dan Sastra Arab Dalam Refleksi Perjalanan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

Karya : Artifah

Semester 5, tentu bukan semester yang sedikit . Pertama masuk kuliah dan ambil jurusan mungkin belum sepenuhnya paham terkait kedepannya bagaimana . Nah , disini di semester 5 ini , kampus mengadakan kegiatan KKL ( kuliah kerja lapangan ) yang mana kegiatan ini bisa menambah pengalaman dan juga membuka mindset dan menjawab pertanyaan yang muncul pada diri kalian . Bagaimana kedepan , dan peluang apa saja yang bisa diambil pada jurusan bahasa dan sastra Arab ini. Kegiatan KKL ini dilaksanakan pada saat masih pandemi.

Keberangkatan dimulai dari kampus 2 IAIN  Salatiga , kita berangkat sekitar jam 7 lebih . Destinasi yg pertama kita kunjungi adalah kursus bahasa Arab yaitu Markaz arabi Pare, Kediri. Sampai disana saya begitu senang sekali , kursus yang saya inginkan untuk didatangi sampailah ditempat itu , terharu sekali. Dan disana penyambutan kepada kita , sangat sangat ramah dan hangat sekali . Wajar sekali banyak yang senang sekali belajar disana . Di Markaz Arab ini banyak yang melanjutkan dan lulusan timur tengah , dari pengalaman tersebut ingin sekali dan impian sekali kalau saya bisa seperti mereka Aamiin. Kita disana juga menyanyikan lagu bahasa Arab , yang merupakan yel yel atau lagu dari Markaz arabi sendiri. Setelah beberapa lama kita mendengarkan dan diberikan ilmu , akhirnya kita mendapatkan waktu yang sangat berharga yaitu berkeliling disekitar Markaz tersebut . Lebih tepatnya yaitu tempat tempat belajar bagi para santri . Setelah sudah selesai melihat lihat tempat , akhirnya kita kembali lagi ke tempat awal kita sampai , disana kita berdoa , dan kita melanjutkan perjalanan yang kedua.

Perjalanan yang kedua yaitu di KBIH  radar batu Malang. Perjalana dari Kediri menuju Malang sangatlah mengocok perut , kenapa saya bilang begitu ? Karena jalan menuju kesana sangatlah lika liku . Namun dibalik jalan yang seperti itu hawa sejuk nan dingin . Sampailah ditempat KBIH nya . Disana kita juga disambut dengan ramah dan sopan . Didalam ruangan tersebut kita berbincang bincang dan diskusi dengan pegawai disana . Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dari beliau beliau , mulai dari bagaimana ketika ingin pergi haji , sampai rincian pembayaran . Namun yang saya kurang suami dari radar batu malang  , ketika ada pertanyaan tentang perbedaan biro dan KBIH sendiri kurang memuaskan , mungkin karena saya saja yang kurang mendengar. Nah setelah beberapa lama nya kita disana akhirnya kita melanjutkan perjalanan lagi.

Destinasi selanjutnya adalah ke penerbitan koran Radar Batu, Malang. Saya senang sekali banyak sekali pengalaman dan ilmu yang diberikan dari beliau beliau. Beliau beliau sangat hebat sekali . Dari pengalaman beliau beliau itu yang membuat saya menjadi lebih percaya diri lagi bahwasannya jurusan dalam kuliah tak menentukan kedepannya seperti apa , tetapi tergantung skill yang kita punya . Dari pengalaman bapaknya saja , beliau dulunya jurusan bahasa dan sastra Arab , tetapi karirnya dengan saat ini begitu tidak nyambung , beliau sekarang sebagi wartawan . Bila kita telusuri tidak ada sejalannya sama sekali dari jurusan tersebut hingga menjadi beliau saat ini . Tetapi pengalaman yang pertama ia dapatkan adalah karena ia pandai dalam BERBAHASA ARAB. Jadi intinya dalam kita berkuliah , kita harus sungguh sungguh dalam bidang apa yang kita pelajari saat ini. Karena kita harus percaya apa yang kita pelajari saat ini pasti adalah jalan yang akan kita raih di masa depan . Geluti materi tersebut dan jangan lupa untuk mengasah skill yang kita punya.

Destinasi selanjutnya yaitu dilisan arabi Malang. Disana juga sangat sangat menginspirasi. Dari pengalaman beliau beliau, saya menyaring bahwasannya bahasa Arab adalah bahasa yang sangat mulia. Jadi dalam kita mencari ilmu ini atau masuk dijurusan ini bahasa dan sastra Arab , perlu kita bangga pada diri kita . Kita bisa memilih jurusan ini. Sedikit sekali mereka yang mau belajar bahasa Arab . Tak hanya dapat pahala dari kita mencari ilmu tetapi juga kita mendapat pahala besar karena mempelajari ilmu Al-Qur'an . Senang sekali saya bisa bertemu dan diberi pengalaman dari beliau beliau. Menjadikan saya lebih bersemangat lagi dalam mempelajari bahasa Arab tentunya dan memepelajari Lisa kata baru dalam berbahasa.

Terakhir kita Ke gunung Bromo. Seru dan terharu sekali saya bisa sampai kesana . Pemandangan dan alam yang begitu menyejukkan hati dan pikiran . Tak bisa banyak berkata kata intinya pengalaman disana begitu banyak dan menyenangkan . Pokonya wajib kesana lagi .

Pengalaman yang bisa saya ambil dari kegiatan KKL ini banyak sekali . Mulai dari pengalaman , mindset , dan yang terpenting ilmu tersebut. Mungkin kalo tidak diadakannya KKL seperti ini , mungkin saya atau bahkan mahasiswa mahasiswa di jurusan sastra Arab ini tidak akan semunya mengunjungi tempat tempat yang kita kunjungi waktu KKL tersebut. Jadi saya sangat bersyukur sekali. Semoga kegiatan KKL ini selalu di jalankan dan menjadi rutinitas di prodi bahasa dan sastra Arab ini. Supaya semua mahasiswa bisa merasakan dan mendapatkan pengalaman . Dan yang terpenting juga adalah kegiatan KKL ini menjadikan semua teman teman satu angkatan lebih dekat dan mengenal lagi tidak hanya tentang pengalaman di tempat tetapi kebersamaan bersama teman teman akan terasa.

Hari yang Singkat dengan Momen yang Indah Novita Nurul Latifah 53040190002


       (KKL) Kuliah Kerja Lapangan kali ini jurusan Bahasa dan Sastra Arab memilih Malang sebagai tujuan, entah apa yang membuat menarik dan kita tertarik? Dinginnya kah ? Kotanya yang indah kah ? yang pasti karena tujuan tempat-tempat yang kita pilih yang cocok dengan jurusan kita Bahasa dan Sastra Arab.

       Kampung Kediri Pare tujuan pertama yang kita kunjungi. Bak mimpi bisa menginjakkan kaki di kampung pare Kediri. Sambutan yang hangat diberikan dari pihak sana. Kita diarahkan disuatu ruangan disana ada pembukaan yang semua berbahasa Arab. Setelah selesai pembukaan kami diantarkan ke Markaz, dilihatkan gimana sistem pembelajaran di kampung Kediri pare. Masyaallah ku ucap karena pernah punya mimpi untuk menjadi salah satu bagian dari mereka suatu saat nanti. Setelah itu kita sholat terlebih dahulu dan melanjutkan perjalanan ke Biro Haji dan Umroh. Seperti layaknya di kampung Kediri pare disana kita disuruh duduk lalu mendengar penjelasan yang disampaikan oleh pihak sana dan sesi tanya jawab. Lalu kita kembali ke bus lagi untuk melanjutkan perjalanan ke hotel untuk istirahat.

Hari kedua yang pasti dengan semangat baru dan energi baru. Kita melanjutkan kunjungan ke Radar Batu Malang disana kita diberi koran lalu suruh melihat-lihat koran tersebut sambil dari pihak sana juga menjelaskan tentang Radar Batu. Dan ada juga sesi tanya jawab. Setelah selesai di Radar Batu kita lanjut ke Lisan Arabi disana kita disambut dengan buku-buku yang sudah membuat mata kita terkecoh. Barisan rapi kami buat untuk mendengarkan penjelasan tentang Lisan Arabi. Penyampaian yang simpel tapi ngena. Dilanjut dengan sesi tanya jawa dan siapa yang bisa jawab dia dapat hadiah. Hal itu berlangsung seru sampai ada di sesi melihat buku yang tadi sudah dipamerkan untuk dibeli dan diiringi musik dari pihak sana dengan suara yang begitu merdu. Lalu kita lanjut ke hotel untuk istirahat.

Ini dia hari yang sangat ditunggu-tunggu kita semua yaitu liburan ke Bromo, kita bergegas pergi pagi sekali ke Bromo agar mendapatkan view yang indah untuk foto. Kita harus melewati perjalanan menggunakan jip, mengerikan tapi nikmat sekali.semua terbayarkan dengan pemandangan yang disuguhkan, tidak mengecewakan. Semua tertawa bahagia menikmati alamnya. Foto tak cukup satu, dua pasti beribu-ribu untuk mengabadikan momen indah yang disuguhkan alam semesta. Dinginnnya Bromo tidak mengalahkan tekat kami untuk selalu eksis. Itulah kisah singkat yang tidak terlupakan di Malang. Beberapa kejadian yang bisa kita ambil hikmahnya ada juga yang kita buang. Sekian 


Sunday, 21 November 2021

Sepenggal Cerita Rantauan Patani

 

Sepenggal Cerita Rantauan Patani

Oleh : Ismaal Dereh

Dimulai dari perjalanan dimana saya tumbuh besar di wilayah lain untuk menjalani kehidupan atau mencari pengalaman yang biasa kita sebut dengan merantau. Tindakan ini merupakan satu langkah lebih maju dibandingkan orang-orang yang menetap di daerahnya. Perjuangan hidup di negeri orang bukanlah sebuah tindakan yang dapat diambil oleh semua orang. Oleh karena itu tak sedikit dari mereka berbangga hati dengan julukan anak perantau. 

Hari dimana menjalani berbagai hal di Indonesia tepatnya di Salatiga yang mana kota Salatiga ini menjadi kota paling bertoleransi. Saya menjalani program di instansi IAIN Salatiga jurusan Bahasa dan Sastra Arab, yang dimana salah satu program nya ada KKL atau Kuliah Kerja Lapangan. Di tahun ini giliran saya atau angkatan kami 2019 menjalani program tersebut. Kami KKL di JATIM (Jawa Timur).

Selama tiga hari kita menjalani kegiatan KKL kami pun diberi sebuah reward yaitu menikmati indah pemandangan gunung bromo. Dimana Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur.

    Gunung Bromo tidak hanya menawarkan pemandangan yang indah, Kawasan wisata gunung bromo juga memiliki berbagai acara kebudayaan yang membuatnya menjadi semaki lengksp untuk menarik wisata local maupun wisata asing, salah satu tradisi dan budaya yang berada di gunung bromo ada upacara Kasodo, Upacara kasodo adalah upacara tahunan yang selalu diselenggarakan oleh masyarakat asli Tengger. Upacara ini selalu diadakan setiap bulan Desember atau Januari. Kasodo atau Kasada merupakan ucap syukur yang dilakukan oleh masyarakat Tengger kepada Sang Hyang Widi.

            Dengan adanya upacara ini, masyarakat sekitar meminta panen yang melimpah dan kesembuhan untuk segala macam penyakit. Di sisi lain, mereka memberikan persembahan kepada dewa yang dilempar ke kawah Gunung Bromo.Orang-orang yang memberikan persembahan tersebut harus turun ke tebing dan sekitar kawah untuk menangkap persembahan dari bawah, hal ini adalah simbol dari sebuah berkah dari Yang Mahakuasa. Perebutan persembahan ini pula menjadi daya tarik interaktif, yang menantang dan menakutkan, karena cukup bahaya jika terpeleset dan jatuh ke dalam kawah.

 

 

 

Saturday, 20 November 2021

SEMILIR ANGIN BERNAFASKAN PENGALAMAN

 

SEMILIR ANGIN BERNAFASKAN PENGALAMAN

Oleh Ulpah Sayidah

 

"Essay nya jangan lupa ya". Begitulah kira-kira pengingatnya. Akupun berjalan ke pojok kamar untuk kembali berusaha mengingat serpihan-serpihan memori perjalanan kuliah kerja lapangan atau masyhur disebut dengan KKL. Kemudian aku berusaha untuk mengumpulkan niat, mood dan kekuatan hati untuk membuka laptop. Ya, itu baru membuka laptop, belum lagi berfikir untuk menyusun kata-kata. Setelah beberapa lama aku didepan laptop, mematung tak karuan. Hingga aku bergumam " Ya Allah apa yang harus aku tulis? Aku lupa, aku hanya ingat memori-memori yang di Bromo saja." Batinku. Hingga akupun istighfar berkali-kali.

Karna malam semakin larut, ditambah fikiran yang sudah mulai semrawut, akhirnya aku iseng untuk membuka kembali galeri perjalanan KKL kemarin. Dan tak disangka, ingatan tentang perjalanan kemarin seperti bermunculan kembali. Hingga sampai pada akhir foto, akupun tersenyum sambil menyeka sedikit air mata dan berlirih " terimakasih ya Allah, engkau telah memberiku kesempatan dengan nikmat pengalaman ini".

Oke, kita langsung saja. Sebelum perjalanan ini dimulai sebenarnya mungkin sudah banyak drama yang terjadi, dari mulai memutuskan tempat tujuan, waktu, biaya dan konsep dari KKL itu sendiri. Ya apalagi problem nya kalo bukan dari pandemi. Sudah bosen ya dengernya? Sama aku juga. Hingga sampai pada suatu keputusan, bahwa KKL ini akan dilaksanakan perjalanan ke Jawa timur dengan peserta angkatan tahun 2019 dan 2018. Dan kabar ini bagaikan semilir angin segar ditengah bosannya pembelajaran daring.

Sebagai peningkatan mutu pendidikan, yang mana merupakan salah satu amanat Undang-Undang, yaitu pendidikan yang mengacu pada kebutuhan lapangan kerja guna mengantisipasi kebutuhan masyarakat yang sedang membangun. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas lulusannya, seluruh perguruan tinggi merasa perlu melengkapi kurikulumnya dengan berbagai keterampilan keahlian praktis guna menunjang kemampuan teoritis yang sudah dimiliki.

Dalam format kurikulum perguruan tinggi, kebutuhan peningkatan kompetensi itu terakomodasi dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Kegiatan ini merupakan kegiatan yang memadukan observasi, kunjungan dan wisata mahasiswa ke tempat-tempat, instansi ataupun lembaga yang berkaitan denga disiplin ilmu ataupun bidang yang ditekuni mahasiswa di perguruan tinggi.

Sifat KKL yang fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan menyebabkan lokasi dan sasaran KKL berbeda setiap tahunnya. Kegiatan KKL tahun ini mengunjungi Markaz Arabiyah Pare Kediri, KBIH Al Ikhlas Batu, RADAR Batu, dan Penerbit Lisan Arabi. Pemilihan lokasi ini didasarkan kepada sasaran strategis yang hendak dicapai yakni pemberian bekal pengetahuan kepada mahasiswa yang bersifat praktis dan komparatif tentang proses kerja dan kinerja lembaga-lembaga terkait dalam bidang Bahasa dan Sastra Arab (BSA) khususnya terkait jurnalistik dan diplomatik Timur Tengah.

Setelah sekian lama belajar melalui online/daring, kemudian mendengar berita bahwa  kegiatan  kuliah kerja lapangan (KKL) akan dilaksanakan satu angkatan dan tour langsung ke tempat tujuan, itu bagaikan angin segar yang membawa kesejukan. Dari tempat-tempat yang dikunjungi, banyak sekali ilmu, informasi, inovasi dan pengalaman baru yang didapat. Tidak hanya itu perjalanan, pelayanannya yang sangat memuaskan dan juga kebersamaan antara mahasiswa dan dosenya yang hangat menjadi kesan tersendiri yang tidak bisa dilupakan.

Selain mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan program studi, kami juga berkesempatan untuk bisa mengunjungi tempat wisata Gunung Bromo. Ini adalah pengalaman baru, dan sangat berkesan. Selain untuk merefresh otak dan fikiran, disana juga kami bisa bertafakur dan muhasabah diri sambil melihat pemandangan yang elok.

Adapun tujuan KKL ini adalah, Mahasiswa memiliki pengetahuan praktis tentang profil, tupoksi dan kinerja berbagai lembaga yang konsen terhadap kajian keislaman, khususnya Bahasa dan Sastra Arab, sebagai sarana memberi gambaran riil dari teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktik di lapangan. Mahasiswa mengetahui pengetahuan praktis yang bersifat informatif maupun komparatif yang berkaitan dengan berbagai lembaga yang konsen terhadap kajian bahasa dan sastra Arab.

 

 

 

 

Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Terhadap Potensi Peluang Kerja Sarjana Bahasa dan Sastra Arab Dalam Refleksi Perjalanan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

 

 Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Terhadap Potensi Peluang Kerja Sarjana Bahasa dan Sastra Arab Dalam Refleksi Perjalanan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

Karya: Sofiatus Solekhah

 

Beberapa semester sudah dilalui, kini saatnya mengetahui pentingnya peluang kerja setelah lulus sarjana Bahasa dan Sastra Arab, dimana program ini sangat berpengarush dalam open mindset kita untuk kedepannya, peluang kerja sendiri memiliki arti sebagai permintaan tenaga kerja. Banyak peluang kerja yang berhubungan dengan prodi Bahasa dan Sastra Arab dengan itu Fakultas mengadakan program kuliah kerja lapangan (KKL). Dimana program ini merupakan program study tahunan yang harus diikuti setiap mahasiswa semester 5 fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora terutama prodi Bahasa dan Sastra Arab IAIN Salatiga, kali ini prodi BSA akan mengunjungi berbagai instansi-instansi lapangan kerja yang berkesinambungan dengan jurusan. Kunjungan yang kita tujuh adalah   daerah yang kerap kali dikenal dengan pusat industry dan keuangan kawasan Tegah dan Timur Indonesia yakni di provinsi Jawa Timur.

Pandemik tidak menjadi penghalang disetiap rangkaian kegiatan yang dijalani dan tidak lupa dengan protokol kesehatan yang diterapkan. Untuk kunjungan pertama kita menuju tempat kursus bahasa Arab yakni Markaz Araby di Pare, Kediri. Rasanya terharu dan bahagia ketika rombongan disambut langsung oleh para santri dan pendiri Markaz Araby Pare, Kediri. Pendiri markaz menyebutkan siswa-siswinya dengan nama Santri, ya karena santri bukan hanya  belajar dipesantren saja, nama santri pantas disematkan untuk orang-orang yang hendak mendalami agama islam termasuk mendalami bahasa Al-Qur’an. Rangkaian kegiatan di tempat ini sungguh mengasyikan, kami serombongan di ajak keliling melihat kelas-kelas bahasa Arab, yang paling membuat rombongan terpukau ketika kita tiba di kelas Minhah, disana kita disambut dengan yel-yel berbahasa Arab. Tak ayal jika kelas ini merupakan kelas unggulan, dimana kelas ini memiliki program khusus untuk para santri yang ingin melanjutkan kuliah di Timur Tengah. Banyak juga para santri yang sudah dikirim ke al-Azhar, Kairo, Zaman dan Suria dengan jalur Beasiswa.  

Setelah dirasa cukup dengan panasnya kota Kediri dilanjut ke kota berhawa sejuk dan terjalnya jalan yang berlika-liku dengan jarak tempuh 3 jam sampailah kita ke kota Batu. Kunjungan kali ini kita dibuat segera ingin menginjakan kaki ke Mekkah, ya lembaga yang kita kunjungin ini merupakan lembaga yang membimbing para jama’ah yang akan melaksanakan haji dan umroh yaitu, KBIH Al-Ikhlas. Disini kita diberi banyak ilmu termasuk perbedaan KBIH dengan biro swasta. Sesudah mengantongi ilmu mengenai haji dan umroh kami serombongan bergegas menuju hotel untuk beristirahat.

Destinasi selanjutnya kita berkunjung ke lembaga yang berkecimpung dibidang surat-menyurat yaitu  Kantor Radar Batu, disana kita disambut dengan dibagiannya koran hasil percetakan Radar Batu sendiri. Bambang Tri Wijatmiko selaku manajer Jawa Pos Radar Batu  menjelaskan bagaimana sepak terjangnya seorang jurnalistik, Bapak Kholid sebagai  pemateri juga memberikan motivasi bagi para mahasiswa, beliau mengatakan “Bekerjalah berasa Liburan” salah satunya menjadi jurnalistik. Dan berkerja berasa liburan pasti sangat diminati banyak orang terutama pemuda zaman sekarang.

Perjalanan selanjutnya merupakan tujuan terakhir dari kegiatan KKL ini, kami mengunjungi penerbit Lisan Arabi yang berada di Singosari, Malang. Sampai sana kita disambut sholawat dari Lisan Arabi Musik dan tak luput juga Dr. Kholison selaku pendiri Lisan Arabi. Beliau juga menyampaikan motivasi sebagai pembukaan “Jangan menganggap setiap tulisan itu sempurna, karna hanya Al-Qur’an dan hadist yang sempurna.” Dari penuturan beliau bisa kita simpulkan dengan jangan menunggu tulisan kita sempurna karena sebaik apupun tulisan tidak akan lebih sempurna dari Al-Qur’an dan hadist. Masih ada motivasi yang membuat saya terpukau yakni “siapa yang menulis akan menemukan pembacanya, jadi jangan pikirkan siapa yang membaca, tetapi berpikirlah tulisan itu bermakna.” Jelas pak Nasaruddin, selaku pemateri kedua dan guru besar Dr. Kholison. Motivasi ini membuat lebih open mindset, dan lebih semangat untuk menulis sehingga mahasiswa punya pandangan untuk nanti setelah lulus kuliah. Lembaga ini merupakan wadah pecinta bahasa kajian keislaman dengan bertujuan membangun karya-karya kebahasaan dan keislaman di indonesia.      

Dari serangkaian kegiatan KKL kita mendapat banyak ilmu dan motivasi dan saya baru menyadari peluang kerja sarjana Bahasa dan Sastra Arab sangat luas, buka hanya manjadi dosen atau guru, namun kita bisa menjadi diplomatik, penulis, penerjemah, tour guide, berkerja di biro haji dan masih banyak lainnya. Dari sini semangat saya ditengah pandemi membuncah untuk terus belajar bahasa Arab bukan sekedar teori tapi juga praktiknya, biar bisa ke Mekkah gratis hehe.

Setelah dua hari menambah ilmu inilah hari terakhir yang ditunggu-tunggu untuk  merefreshingkan diri dengan mengunjungi wisata yang kerap disapa “Golden Sunrise”, yaps tepat banget wisata gunung Bromo di Probolinggo. Dan menjadi pertama kalinya saya menginjakkan kaki di ketinggian 2.329 meter.  Jujur hawa dingin yang menusuk membuat saya selalu gemeteran, munculnya semburat mega dari sang surya dan lautan awan membayar  kedinginan dan kelelahan. Habis sudah kata-kata yang ingin saya sampaikan saat Tuhan menunjukan keindahan buminya, dalam hati berkata “Nikmat mana lagi yang kau dustakan”  “Golden Sunrise” memang cocok banget disematkan di gunung ini. Setelah puas berfoto-foto kami pun berbegas packing dan mulai melanjutkan perjalanan untuk pulang.    

 

Sepenggal Kisah Perjalanan Tiga Hari Dua Malam

 

Sepenggal Kisah Perjalanan Tiga Hari Dua Malam

Oleh : Nabilla Khairun Najaha

KKL atau Kuliah Kerja Lapangan merupakan salah satu observasi atau kunjungan mahasiswa ke tempat-tempat seperti pesantren, instansi, dan lain-lain yang berkaitan dengan jurusan tersebut. Kegiatan ini diadakan dikhususkan untuk mahasiswa semester 6. Kegiatan ini juga sangat baik untuk keberlangsungan mahasiswa setelah lulus nanti.

Jurusan Bahasa dan Sastra Arab adalah jurusan yang saya tekuni saat ini, pada tanggal 04 Oktober 2021 saya dan juga teman-teman melaksanakan KKL yang dilaksanakan 3 hari di JATIM (Jawa Timur), adapun destinasi yang saya kunjungi yaitu, Makaz Arabiy (Pare/Kediri), KBIH (Batu/Malang), Radar Batu (Batu/Malang), Lisan Araby (Watugede/Malang). Inilah sepenggal kisah perjalanan ku bersama mereka (teman)

Di hari pertama tanggal 04 Oktober 2021 kami berangkat sangat pagi menggunakan 2 bis yang tiap bis nya dipandu oleh biro dan juga dosen. Destinasi pertama yang saya kunjungi adalah Markaz Araby. sekilas Markaz Araby merupakan tempat kursus bahasa arab. Namun tempat ini adalah tempat kursus terbaik di Pare kampung Inggris, menurut saya markaz arabiy sangat bagus untuk mahasiswa yang ingin belajar bahasa arab karena, di tempat ini disajikan metode yang menggabungkan antara metode klasik dan modern, dan disini kita dapat belajar  dari level awal sampai tingkat tinggi. Markaz ini bisa menjadi batu loncatan untuk bisa belajar ke luar negeri karena sudah banyak alumnus disana yang berhasil pergi ke luar negeri seperti, mesir, maroko, turki dan lain lain, perkiraan total santri yang sudah berhasil keluar negeri ada 700 orang.

Selanjutnya dihari yang sama sekitar jam 4 sore kami tiba di kota, yang dimana kota ini merupakan kota yang sejuk dan indah. destinasi kedua kami adalah KBIH (kelompok Bimbingan Ibadah Haji). Tempat ini dikhususkan untuk memenuhi ibadah haji para tamu agung Allah SWT sampai ibadah tersebut mabrur. Menurut saya tempat ini bisa menjadi rekomendasi kerja mahasiswa kelak, karena bahasa arab pasti sangat dibutuhkan untuk berkomunikasi antara jamaah dan penduduk arab atau bahasa lainnya tourguide.

            Di hari yang kedua pada tanggal 05 Oktober 2021 kami mengunjungi Radar Batu. Tempat ini adalah tempat pembuatan berita/koran namun hanya untuk wilayah Batu. Banyak mahasiswa atau siswa magang di tempat ini. Ini bisa menjadi prospek bagi mahasiswa progran studi Bahasa dan Sastra Arab seperti dibagian wartawan, bagian , publish, bagian editing dan lain lain.

            Selanjutnya sekitar pukul 02 siang kami mengunjungi Lisan Araby. kami disambut dengan lantunan sholawat rebana oleh pengurus tersebut. Disini adalah tempat penerbit diantara nya ada mahasiswa UM/Universitas Malang. Buku-buku yang yang diterbitkan disini sangat berekomendasi untuk kalangan mahasiswa bahasa arab.

Dari keempat destinasi tersebut pengalaman yang bisa saya dan teman-teman saya ambil antara lain seperti, bagaimana cara mengajar bahasa arab yang baik, mengikuti program untuk bisa keluar negeri, lalu bagaimana saya bertanggung jawab atas haji para tamu agung Allah SWT, lalu mempunyai pandangan dibagian apa saja yang bisa dilakukan di radar pos, dan juga mengenal bagaimana cara memulai membuat buku. Dan di tiap destinasi kami selalu aktif bertanya yang membuat pengetahuan kami makin luas.

Keesokan hari nya adalah hari terakhir kami KKL kami mengunjungi wisata Bromo, kerajinan kulit, dan masjid agung Surabaya. Banyak sekali pengalaman yang bisa kita ambil. Saya berharap dengan diadakan nya KKL ini bisa mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan kerja sesuai dengan kemampuan nya, dan saya pribadi merasakan senang bisa melaksanakan ini bersama teman-teman angkatan saya.

Bertandang ke Malang dalam Rangka Kuliah Kerja Lapangan

 

Bertandang ke Malang dalam Rangka Kuliah Kerja Lapangan

Oleh: Feby Hana A.

 

            Kuliah kerja nyata(KKL) merupakan rangkaian wajib dari universitas kepada mahasiswanya. KKL adalah sebagian kecil contoh proyektor untuk menghadapi dunia kerja. Selain itu, kegiatan ini berguna untuk mengaplikasian jurusan yang dipilih oleh mahasiswa yang dapat diterapkan untuk personal maupun dalam lingkup sosial kemasyarakatan. IAIN Salatiga, sebagai salah satu perguruan tinggi telah terakomodasikan  dalam kegiatan KKL. Kali ini, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, dimana saya berada telah memutuskan untuk mengadakan kunjungan KKL ke wilayah Jawa Timur selama tiga hari. Dimulai pada tanggal 4 Oktober 2021 dengan kunjungan pertama yaitu Markaz Arabiyyah, Pare.

            Markaz Arabiyyah yang terkenal dengan kursus bahasa Arabnya telah didirikan sejak tahun 2017. Dari waktu pertama kali datang ke sana,  satu hal yang sangat mencolok perhatian saya yaitu tentang kedisiplinan muridnya. Terlihat dari bagaimana sepatu-sepatu mahasiswa ditata rapi oleh mereka. Mereka belajar dan beraktivitas berpacu dengan waktu. Keteraturan dalam jadwal sehari-hari adalah bentuk dalam pengejaran target dari mereka dan juga penyesuaian diri dalam lingkungan baru sangat berpengaruh di tempat ini. Berawal dari kebiasaan kecil seperti bangun tidur, sarapan, istirahat dan waktu tidur. Ada waktu dimana kami diajak berkeliling mengitari asrama pembelajaran. Suasananya sangat aktif dan meriah. Sistem disana menggunakan cara belajar kinestetik yang mana dengan cara belajar ini, informasi lebih mudah diserap oleh siswa. Tidak salah lagi, kunjungan disini lebih bisa disebut sebagai destinasi self-development.

            Selanjutnya, sekitar jam empat sore, kami tiba di KBHI Al-Ikhlas, tempat bimbingan para calon jamaah haji. Sedikit-sedikit telah saya ketahui tentang bagaimana akomodasi dan tetek bengek haji.  Dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini pemerintah Indonesia tidak memberangkatkan jamaah haji dikarenakan oleh pandemi Covid-19. Pihak Arab Saudi telah menutup sementara jamaah haji dan umroh yang berasal dari luar Arab Saudi. Oleh karena itu, KBHI berinisiatif untuk mengadakan kegiatan baru yang berupa majelis taklim dan diadakan di sekitar KBHI Al-Ikhlas, Batu. Selain itu, KBHI ini juga sedang dalam proses pendirian Islamic Center dan rumah sakit. Dampak dari tidak adanya jamaah sangat mempengaruhi ekonomi lembaga tour dan travel di seluruh Indonesia. Setidaknya dalam hal ini, KBHI Al-Ikhlas mempunyai sumber pemasukan dari sektor lain.

            Pada hari berikutnya, kami mengunjungi Jawa Pos yang berada di Batu. Di sinilah koran-koran dicetak dan diterbitkan. Radar Batu ini mencakup berita daerah maupun nasional. Para jurnalistik dan wartawan berpencar mencari kabar untuk diberitakan yang keesokan paginya akan diantar ke rumah masing-masing atau disetor ke kios. Jawa Pos di Malang ini merupakan satu-satunya surat kabar yang mempunyai kantor. Bahkan, mereka mempunyai pabrik kertas sendiri. Beberapa siswa magang ataupun kunjungan dari perguruan tinggi seringkali memilih destinasi di tempat ini. Kebetulan di jurusan saya ada mata kuliah jurnalistik dan akhirnya memilih tujuan Jawa Pos sebagai destinasi KKL. Pada praktiknya, pemateri menjelaskan, dunia lapangan jurnalistik dan teori itu sangat berbeda sekali. Beberapa runtutan teori yang semestinya A bisa berubah menjadi B, bisa dikarenakan oleh faktor lapangan ataupun sebab lainnya.

            Terakhir, sampailah kami di Lisan Arabi sebagai tempat percetakan buku bahasa Arab. Sungguh beruntungnya saya dapat bertemu dengan pemateri-pemateri yang hebat. Ada Bapak Kholison, penulis buku Semantik Bahasa Arab, Bapak Nasaruddin Idris Jauhar, penulis buku Ilmu Aswat, dan Bapak Afiffudin Dimyati penulis buku As-Syamil. Mereka adalah sosok guru sekaligus dosen yang sangat berjasa dalam perkembangan bahasa Arab yang minim sumbernya dibanding dengan bahasa Inggris. Bapak Kholison yang telah mengajarkan untuk belajar bahasa Arab bukan hanya demi diri sendiri, tapi juga dengan niat mengajarkan kepada orang lain, Bapak Nasaruddin yang mengajak kami untuk berbahasa Arab serta Bapak Afiffudin dengan nasihat-nasihat indahnya, seketika itu juga semangat untuk belajar dalam diri saya telah terpompa. Dengan membawa semangat yang baru ini, kami akhirnya pulang menuju Salatiga, kembali ke rumah masing-masing. Akhir kata, semoga apa yang telah kami kunjungi menjadi manfaat bagi kita semua.

SURAT CINTA KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

 

 

SURAT CINTA KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

Oleh Jati Suryaningsih 53040190025

 

Kuliah kerja lapangan adalah suatu kegiatan yang di lakukan mahasiswa yang memadukan antara observasi, kunjungan dan wisata ke tempat-tempat, dan instansi ataupun lembaga yang berkaitan dengan disiplin ilmu serta di tekuni mahasiswa. Tujuan dari KKL ini sendiri adalah memberi pengalaman secara nyata kepada mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa Jurusan Sastra Arab semester 5 mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan ini di bulan Oktober 2021. Pada kesempatan KKL tahun ini mahasiswa semester 5 Jurusan Sastra Arab telah mengonsep dengan matang bagaimana berjalannya KKL yang akan di ikuti, dan tujuan mahasiswa Jurusan  Sastra Arab Iain Salatiga kali ini adalah kota Malang dan Kediri.

Kkl terjadwal pada tanggal 4-5 Oktober 2021, ada empat tempat yang akan menjadi tempat kunjungan KKL Mahasiswa Sastra Arab IAIN Salatiga 2021. Adapun pada hari Senin (4/10/21) Mahasiswa Sastra Arab akan berkunjung ke Markaz Arabiyah Pare Kediri, dan KBIH Al-Ikhlas Batu. Selanjutnya pada hari Selasa (5/10/21) akan berkunjung di Radar Batu dan Lisan Arabi Malang.

Pada hari pertama mahasiswa Sastra Arab akan berkunjung ke Markaz Arabiyah Pare, Kediri. Pare merupakan lembaga yang menyediakan kursus bahasa arab. Sebelum mempelajari dan menguasai bahasa arab, maka seseorang harus mempunyai 4 maharoh/skill. Skill tersebut ialah Maharotul Istima’ (kemampuan mendengar), Maharotul Kalam (ketrampilan berbicara), Maharotul Kitabah (ketrampilan menulis), dan Maharoh Qiro’ah (ketrampilan membaca). Dalam mencapai ketrampilan-ketrampilan tersebut, mahasiswa Sastra Arab melakukan kuliah kerja lapangan di Pare. Dan di lembaga ini sering di lalukan untuk penelitian, dan banyak yang belajar di lembaga ini guna ingin menguasai bahasa arab. Dengan adanya kuliah kerja lapangan di Markaz Arabiyah Pare di harapkan mahasiswa Sastra Arab bisa mengambil manfaat dan juga mengetahui metode-metode yang di ajarkan, dan dengan mengetahui metode yang efektif di harapkan mahasiswa bisa mempraktekkan serta bisa mengaplikasikan bahasa sesuai kaidah yang telah di pelajari di Pare.

Setelah selesai mengunjungi Markaz Arabiyah Pare selanjutnya yaitu KBIH Al-Ikhlas Batu Malang. KBIH adalah lembaga sosial keagamaan yang telah mendapat izin Kementrian Agama untuk melaksanakan bimbingan terhadap jama’ah haji. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di harapkan mampu menjadi salah satu sarana terwujudnya keberhasilan dakwah dengan  memberikan pelayanan serta bimbingan yang baik agar mampu memberikan kepuasaan kepada jama’ah haji. Untuk mendukung pelaksanaan haji yang baik dan benar, maka ada beberapa orang atau organisasi-0rganisasi islam memeberikan pelayanan bimbingan ibadah haji melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji yang lebih di kenal dengan KBIH. Pelayanan ibadah haji ini ditujukan untuk melalukan bimbingan kepada khalayak yang ingin melaksanakan ibadah haji, khususnya bagi mereka yang pertama kali melaksanakan ibadah haji. Harapan dari adanya pelayanan bimbimgan ibadah haji ini adalah terlaksanakannya ibadah haji dengan baik. Dan dari KBIH Al-Ikhlas ini kita mendapat penjelasan-penjelasan langsung terkait sejarah berdiri, proses kinerja, hingga unit yang diolah dari Bapak Samsul Madyan Lc. M.A dan K.H Arifin Mas’ud.

            Pada hari Selasa (5/10/21), mahasiswa Sastra Arab melanjutkan kunjungan ke tempat penerbitan yaitu penerbitan Radar Batu, dan Lisan Arabi di Malang. Radar Batu adalah tempat penerbitan Jawa Pos yang ada di Kota Batu, yang mana suatu prusahaan koran harian lokal yang tepatnya di kota Batu, Malang. Pada kegiatan kali ini mahasiswa cenderung ke dunia jurnalistik, karena bagi mahasiswa yang mendalami bidang ini tentunya akan menjadi salah satu lapangan yang akan diterjuni setelah terselesaikan nya di perguruan tinggi.

            Dan selanjutnya, mahasiswa Sastra Arab Iain Saalatiga berkunjung ke Lisan Arabi Di kota Batu, Malang. Lisan Arabi didirikan pada tanggal 12 Juni 2013, oleh para pecinta bahasa dan kajian keislaman. Mereka bertujuan membangun baru karya-karya kebahasaan dan ke-Islaman di Indonesia, di mulai dengan menerbitkan buku-buku terjemahan penulis dari luar negeri, menerbitkan karya-karya linguistik, pembelajaran bahasa, hingga buku-buku bahan ajar  bahasa di berbagai pendidikan. Buku pertama kali terbit yakni karya Dr.H. Nasaruddin Idris Jauhar M.Ed dengan judul  علم الصوات ( Fonologi Bahasa Arab). Dan pendiri Lisan Arabi sendiri adalah : Dr. Mohammad kholison, M.Pd.I, Dr. H. Nasaruddin, M.Ed, Dr. H. Afifuddin Dimyathi, MA, Abdullah Charis, M.Pd.                  

            Lalu tujuan selanjutnya dari KKL ini adalah wisata ataupun hiburan bagi mahasiswa Sastra Arab Iain Salatiga. Wisata yang akan di kunjungi pertama kali adalah Gunung Bromo, yang tepatnya di Kabupaten Probolinggo.  Dan tentunya perjalanan menuju bromo tidak membutuhkan waktu yang sebentar, setelah sekian lama perjalalan kami pun sampai di lokasi pada jam 04:30, udara sangat dingin dan kami pun mengginggil. Pada jam 05:00, sang fajar tepat berada di atas garis cakrawala, kami pun menyaksikan sunrise terindah di dunia, kami pun bergegas untuk mengeluarkan kamera lalu membidik momen yang sebelumnya tidak pernah kami lihat, perjalanan ke bromo memang sangat mengesankan dan menghadirkan cerita tersendiri bagi mahasiswa Iain Salatiga. Dan lanjut pada wisata selanjutnya yaitu Bukit Teletubis, di bukit teletubis pun tidak kalah menarik, disana kami dapat memandangi perbukitan hijau yang sangat amat indah, dan tidak hanya melihat luasnya bukit tetapi kami juga bercengkrama, dan bersendau gurau menikmati akan semua ciptaan indah alam semesta.

            Dan dengan adanya agenda ini, banyak hal-hal baru dan menarik yang didapatkan oleh mahasiswa Iain Salatiga, baik kunjungan ataupun tempat wisata. Semoga dengan adanya Kuliah Kerja Lapangan ini mahasiswa dapat mengambil manfaat yang baik serta pengalaman yang positif.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KKL Jurusan Bahasa dan Sastra Arab

 

KKL Jurusan Bahasa dan Sastra Arab

Disusun Oleh: Qamaral Alit Munadi

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga 2021

 Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah suatu kegiatan yang wajib dilaksanakan bagi mahasiswa. Kegiatan KKL tersebut biasanya dilaksanakan pada semester 5 atau 6, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu yang berguna bagi mahasiswa disuatu tempat lembaga atau instansi yang sesuai atau berkaitan dengan jurusan yang diampu mahasiswa. Pada kegiatan KKL ini mahasiswa akan berkunjung Markaz Arobiyyah Pare Kediri, KBIH Al-Ikhlas Batu Malang, Radar Batu Malang, Penerbit Lisan Arobi Malang, dan wisata Bromo Probolinggo.

            Pada kunjungan pertama mahasiswa akan berkunjung di Markaz Arabiyyah Pare Kediri, lembaga ini adalah suatu kursus bahasa Arab yang bertepatan dikediri lebih tepatnya pare, lembaga ini didirikan oleh Alumni Timur Tengah untuk menguasai lima maharah serta mampu berinteraksi langsung dengan penutur Arab katanya.

            Pada kunjungan keduan mahasiswa akan berkunjung di KBIH Al-Ikhlas Batu Malang, Kelompok bimbungan ibadah haji (KBIH) ini merupakan sebuah organisasi dakwah yang berfungsi membimbing para calon jamaah haji yang akan melaksanakan ibadah haji sesuai dengan syarat rukun haji. Demi kelancaran proses bimbingan dan efisiensi kinerja dari sebuah KBIH tersebut, hubungan antar elemen atau kelompok sangat berpengaruh terhadap eksistensi penyelenggaraan, sebab organisasi KBIH merupakan sebuah organisasi kesatuan yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berhubungan. 

Pada kunjungan ketiga di Radar Batu Malang, yang terletak tidak jauh dari kunjungan kedua yaitu KBIH AL-Ikhlas. Disini kami mendapatkan banyak sekali tentang apa itu jurnalistik, bagaimana caranya membuat jurnalistik.

Dilanjutkan kunjungan terakhir yaitu Lisan Arabi yang berada di Singosari. Lisan Arabi yang didirikan pada tanggal 12 juni 2013 oleh empat sahabat pecinta bahasa Al-Qur’an. Sesampainya kami disana disambut dengan suara merdu dari musik shalawat. Disana kami banyak mengerti kosa kata yang jarang digunakan dan yang belum kami mengerti juga.

Kemudian kunjungan yang dinanti-nantikan oleh para mahasiswa yaitu wisata gunung Bromo. Disana kami bisa menikmati terbitnya matahari atau yang sering dibilang sunrise, warna yang sangat cantik terlihat dari selah-selah awan yang tidak begitu tebal. Kemudian kami pindah ke puncak bromo, tetapi kami harus melawati padang pasir yang begitu luas dan diselimuti awan sehingga jarak pandang pengelihatan tidak begitu jelas. Sesampainya dipuncak bromo kami disambut oleh pemandangan kawah yang begitu dalam dan terlihat sedikit menyeramkan. Tapi pemandangan dari atas puncak bromo sangat indah dan estetik untuk kita berfoto-foto sebagai kenangan. Rasa lelah itu hilang seketika ketika sudah sampai dipuncak bromo yang sangaaat indah.

Friday, 19 November 2021

Ibrah Dari Sebuah Perjalanan

 

Ibrah Dari Sebuah Perjalanan

Kamilia Mufidah

Skenario Allah SWT memang indah ya? Takdir yang kita serahkan kepada-Nya nyata yang terbaik yaa? Bagaimana tidak, apa yang selama ini menjadi pertanyaan saya menggelantung diruang-ruang pikiran, penuh tumpuk di dalam sanubari, satu persatu Allah Swt kasih jawaban di waktu yang tepat dan salah satunya lewat perjalanan ini.  Allah SWT menitipkan pesan tersirat yang membuat saya terharu dan semakin yakin.Bismillah.

Salah satu jawaban itu, saya temukan dari perjalanan awal bulan lalu tepatnya tanggal 4-7 Oktober 2021. Adalah agenda Kuliah Kerja Lapangan (KKL) BSA Angkatan 2019 Semester V IAIN Salatiga. Sedikit penjelasan, Kuliah Kerja Lapangan merupakan agenda rutin yang wajib dan harus diikuti oleh mahasiswa semester IV / V dengan jadwal yang menyesuaikan. Tujuan dilakukannya KKL merupakan upaya untuk memperkenalkan bagaimana dunia kerja di lapangan sebagai bentuk implementasi dari teori yang sudah didapatkan selama belajar di kampus. Lebih dari itu, untuk memberi gambaran melalui praktek langsung terhadap kajian bahasa dan sastra Arab.

Ada empat tempat destinasi kunjungan yaitu ke Markaz Arabiyah Pare Kediri, KBIH al-Ikhlas Batu, Radar Batu, dan Penerbit Lisan Arabi.

Yang sangat berkesan buat saya, ketika berkunjung ke destinasi lembaga Markaz Arabiyah yang berada di Pare Kediri dan destinasi kunjungan ke penerbit Lisan Arabi Kediri. Ada saat saat dimana kata-kata yang keluar dari para pemberi motivasi seperti cambukan, teguran, yang mana memberi semacam titik terang mengenai masalah yang sedang menjadi pertanyaan saya. Membuka cara pandang dan meluruskan cara berfikir saya terkait hal-hal sedang saya ikhtiarkan.

Bahwa mimpi apa yang sedang kita perjuangkan, kejarlah. Bila menjumpai proses gagal, itu wajar. Kegagalan adalah langkah menuju keberhasilan. Teruslah berjuang dengan segala upaya yang kita kerahkan. Jangan lelah berjuang karena satu kegagalan, justru satu kegagalan harusnya menjadi dorongan kuat untuk semakin memperjuangkan mimpi dan cita-cita. Yakin bahwa semua keputusan dan ketetapan-Nya adalah yang terbaik.

Terimakasih dan sekian.                                                                                                    

Dari saya Kamilia Mufidah.

 

 

 

Sepenggal Kisah Perjalananku Menuju Kawah Bromo Oleh : Naylatul Izzah 53040190008

 Gunung Bromo atau dalam bahasa Tengger dieja “Brama”, adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten yakni kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lamajang, Kabupaten Malang.

      Perjalananku menuju gunung bromo sangatlah panjang, karena sebenarnya perjalanan ini hanyalah sebuah bonus dan hadiah dari perjalanan KKL.

Kuliah Kerja Lapangan atau sering di sebut (KKL) adalah pembelajaran praktek yang menjadi agenda rutin Program Studi Bahasa dan Sastra Arab IAIN Salatiga, yang di ikuti oleh mahasiswa semester 5. Pada tahun ini berjumlah 44 anak dan aku adalah salah satunya, dan juga diikuti oleh 5 dosen yang di laksanakan pada 04-07 Oktober 2021 di beberapa daerah di wilayah Jawa Timur.

Salah satu kegiatan KKL adalah mengunjungi beberapa tempat destinasi, di antaranya yaitu, Markaz Arabi yang terletak di Kec Pare, Kediri Jawa Timur. Kedatangan kami di sambut meriah oleh para Guru dan santri, baik putra maupun putri yang belajar di Markaz Arabi. Acara di mulai dengan Pembukaan,dan beberapa sambutan kemudian Mahasiswa mendapatkan pemaparan Materi dari Bapak Khoir Al-Miqdar dan acara selesai pada pukul 11.45 WIB. Setelah itu kami mendapatkan izin untuk melihat bagaimana proses belajar mengajar di Masrkaz Arabi ini.



       Selanjutnya kami yakni Mahasiswa BSA IAIN Salatiga melanjutkan perjalanan ke destinasi yang kedua yaitu KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Al- Ikhlas yang terletak di Jl. Agus Salim No.35A, Sisir, Kec.Batu Kota Batu Jawa Timur.

Di hari kedua kami melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya, yaitu kunjungan menuju penerbitan Jawa Pos Radar Batu yang terletak di kota Malang Jawa Timur

Disini kami mendapatkan pemaparan materi dari bapak Kholid Amrulloh yang merupakan manager di Jawa Pos Radar Batu. Materi yang di berikan yaitu tentang kepenulisan berita atau koran serta bagaimana cara menulis judul artikel agar dapat lolos di penerbitan dan juga di ajarkan bagaimana mewawancara dengan baik dan benar oleh bapak Kholid Amrulloh yang juga merupakan alumni jurusan BSA di Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur.
Kemudian perjalanan di lanjutkan kembali ke destinasi terakhir yaitu Peneribit Lisan Arabi yang terletak di Watugede, Kec. Singosari, Malang Jawa Timur


KKL Prodi BSA tahun ini mengunjungi 4 destinasi yang telah di paparkan.
    Dan akhirnya perjalananku menuju kawah gunung bromo pun di mulai. Ada satu tragedi yang membuatku begitu tercengang di saat perjalanan menuju Bromo, Yaitu Aku kehilangan ponsel ku. Aku sangat panik, benar-benar panik karna yang aku ingat terakhir kali adalah aku mematikan ponsel nya, dan aku pikir mungkin akan sulit di temukan. Beberapa teman yang berbaik hati datang dan membantuku dan ada juga beberapa kru dari bus tour yang juga datang membantuku mencari ponsel yang hilang. Kami mencari nya kemana-mana, ke warung yang aku ampiri sebelumnya, ke kamar mandi, ke tempat makan, ke tempat oleh-oleh dan tempat-tempat lainnya, tapi tidak kami temukan dimanapun itu.
Setelah sekian lama mencari, akhirnya seorang teman menemukan ponel ku yang sepertinya jatuh dari kantong jaketku dan terlempar ke belakang di bawah kursi bus. Hampir saja aku meneteskan air mata, aku sangat panik waktu itu, bahkan aku sampai bertengkar dengan beberapa teman dekatku, karna ku fikir mereka tidak memperdulikan keadaan ku yang panik karna ponsel hilang, mereka bahkan tidak ikut mencari nya, dan hanya duduk diam sambil melihat-lihat orang yang menjual topi dan beberapa perlengkapan muncak. Yang membantuku mencari ponsel malah teman-teman yang lain, bukan teman dekat ku yang ku anggap sangat dekat dengan ku. Pengalaman ini benar-benar membuat ku tersadar bahwa ada beberapa teman yang datang membantu di waktu luang, dan ada juga beberapa teman yang dapat meluangkan waktu untuk datang.
Baiklah akan ku lanjutkan perjalanan selanjutnya, oh ya benar setelah kejadian ponsel hilang itu ada beberapa saat untuk aku dan teman dekat ku kembali berbaikan, dan aku menerimanya, aku tidak marah bahkan sampai membenci, aku hanya sedikit kesal. Mungkin perasaan kesal ku pada mereka ini karna aku terlalu panik. Pada akhirnya akupun berfikir bahwa ini adalah kesalahan ku, kesalahan ku yang lupa menaruh ponsel, kesalahan ku yang terlalu panik, dan kesalahan ku yang berpikiran buruk pada mereka. Aku memaafkan mereka, tidak tapi mereka yang memaafkan ku.
        Sesampai nya di pintu masuk bromo kami mendapatkan jeep masing-masing, satu jeep terdiri dari enam orang, yang mana jeep itu akan membawa kami ke atas gunung tapi tidak sampai puncak, untuk melihat view sunrinse bersama-sama. Indah, sangat indah aku bahkan tidak bisa menuliskan kata-kata apapun lagi untuk menggambarkan keindahan nya. Setelah puas melihat sunrise kami pergi menuju kawah bromo. Dan jeep tidak bisa naik sampai di atas bahkan ada yang menawarkan untuk naik kuda. Tapi aku dengan beberapa temanku memilih untuk berjalan agar suasana muncak nya dapat kami rasakan. Tidak semua orang yang dapat berhasil sampai di puncak dan melihat kawah bromo, hanya beberapa dari kami yang berhasil, dan aku adalah salah satunya. Aku senang tapi aku pikir aku hanya sendiri dengan beberapa teman yang hanya ku kenal namanya. Tapi ternyata salah satu teman dekat ku bahkan yang paling dekat dengan ku sampai di atas, dan aku sangat senang melihatnya. Kami pun mengambil beberapa foto untuk kenang-kenangan, dan membuat beberapa konten untuk vidio tiktok dan masih banyak lagi hal-hal yang kami lakukan di atas sana, sambil melihat kawah gunung bromo.
      Itulah bonus dan liburan dari Kampus untuk kami para Mahasiswa IAIN Salatiga Program Studi Bahasa san Sastra Arab di Gunung Bromo Tengger Semeru sebagai bentuk refreshing dan untuk mengeratkan tali silaturrahmi sesama Mahasiswa.


Kegiatan Rutin Khotmil Qur'an Di Lingkungan Kampus 2 UIN Salatiga

Salatiga- Selasa pagi, tanggal 25 Febuari 2025, Masjid At-Thoyyar yang terletak di kampus 2 UIN Salatiga ramai dengan antusias mahasiswa un...