Wednesday, 29 June 2022

SEMANTIK RELASI MAKNA: ANAK ANGKAT DURHAKA NISANNYA DILILIT ULAR

SEMANTIK RELASI MAKNA PADA FILM AZAB:
 ANAK ANGKAT DURHAKA NISANNYA DILILIT ULAR

Nawan Ila Ihda Khoirina
Program Studi Bahasa Dan Sastra Arab
Universitas Islam Negri Salatiga
nawanila503@gmail.com

Abstrak

Analisis yang berjudul “ Semantik Ragam Makna: Anak Angkat Durhaka Nisannya Dililit Ular” bertujuan untuk mengetahui makna-makna semantic yang terdapat pada film azab tersebut. Peneltian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek.

Kata Kunci : makna kata

PENDAHULUAN

Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena ia merupakan alat komunikasi utama, seiring berjalannya waktu bahasa juga dapat berkembang dikarenakan berkembangnya pemikiran para pengguna bahasa itu sendiri. Ilmu Dilalah atau semantik merupakan ilmu yang mempelajari tentang makna yang berkembang seiring dengan bahasa, yang artinya perubahan gaya hidup masyaraat juga memengaruhi perkembangan bahasa,
Dalam dunia perfilman Indonesia banyak terdapat judul-judul film yang penuh makna, seperti pada film adzab di salah satu program televisi, yang banyak menggunakan ragam bahasa semantic.

METODE

Peneltian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek atau pelaku, yang memfokuskan pada penunjukkan makna, dan menjabarkannya dengan kata-kata bukan angka . Objek dalam penelitian ini adalah film azab yang berjudul “Anak Angkat Durhaka Nisannya Dililit Ular”.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam pengklasifikasian ragam makna semantik pada film azab di Indosiar, ditemukan beberapa ragam makna yang terkandung, dan digunakan sebagai bahan analisis, diantaranya makna kata berulang (reduplikasi), makna kata berulang (reduplikasi), sinonimi, makna bentuk yang dipelesetkan, redunansi, dan ambiguitas.

A. Makna Kata Berulang (Reduplikasi)

Makna Reduplikasi merupakan bentuk penggandaan atau pengulangan kata yang melahirkan kata-kata tuturan. Ada beberapa jenis reduplikasi yaitu: pengulangan seluruhnya, pengulangan sebagian, pengulangan kombinasi dengan proses pembubuhan afiks, dan pengulangan dengan perubahan fonem.
(1) “Angkatlah penyakit suami hamba ya Allah, Jadikanlah sakitnya sebagai penggugur dosa-dosa nya”
(2) “Saya khawatir kalau dia kenapa-napa”
(3) “Pelan-pelan pak”
(4) “Mana orang-orang”
Data (1) merupakan bentuk pengulangan kata dengan penambahan afiks, sedangkan data (2) merupakan bentuk reduplikasi atau pengulangan kata secara sebagian. Dan pada data ke (4) dan (5) merupakan reduplikasi seutuhnya.

B. Sinonimi

Sinonimi merupakan kata yang dalam fonologi berbeda tetapi mempunyai makna yang sama atau hampir sama, atau bisa juga didefinisikan dengan sejumlah kata leksikal yang maknanya tumpang tindih, atau secara singkatnya diartikan sebagai relasi kesamaan makna.
(5) “ Bapak sudah berpulang”
(6) “Sebelum Bapak dibawa kesini Bapak sudah meninggal”
Pada data (5) kata berpulang bersinonimi dengan tutup usia/ menemui ajal, yang artinya sama-sama telah meninggal, tetapi kata berpulang lebih sesuai dengan konteks pembicaraan yang sedang berlangsung. Data (6) pada kata meninggal bersinonimi dengan kata mati, namun kata meninggal dianggap lebih sopan, karena kata mati umumnya digunakan untuk hewan dan meninggal digunakan untuk manusia yang telah tiada.

C. Makna Bentuk Yang Dipelesetkan

Maksud dari makna bentuk yang dipelesetkan adalah mengubah atau menggelincirkan kata dari bentuk aslinya dengan cara mengubah fonem pada suatu bagian tertentu, menambah fonem, mengubah suku kata tertentu, mengubah sebagianbesar kata, atau mendekatkan dengan bunyi.
(7) Anak angkat durhaka nisannya dilit ular
Kata dililit merupakan pelesetan dari kata dibelit/belit, dalam kata tersebut dipelesetkan dengan merubah fonem “be” yang diubah menjadi “li” sehingga menjadi perubahan kata dari terbelit menjadi terlilit.

D. Redunansi

Redunansi adalah penggunaan unsur-unsur bahasa dalam kalimat yang berlebihan.
(8) “mana Fikri saya mau dia untuk melihat bapaknya yang terakhir kali”
(9) “Untungnya saja, ini masih ada satu lagi”
Pada kata untuk merupakan kata yang sebenarnya jika tidak digunakan tidak apa-apa, maknanya tidak akan berubah. Begitu juga kata pada data (9) jika kata saja tidak digunakan maka maknanya tidak akan ada yang berubah, maka kata-kata tersebut termasuk unsur yang berlebihan.

E. Ambiguitas

Ambiguitas adalah gejala terjadinya kegandaan makna dikarenakan tafsiran gramatikal yang berbeda
(10) “Aku pengen kaya dulu banyak duit”
Pada kata diatas dapat diartikandalam dua makna yang berbeda dan ambigu, kaya dulu bisa diartikan “Aku pengen seperti dahulu banyak duit” atau “Aku pengen kaya terlebih dahulu, banyak duit”

SIMPULAN

Dari fenomena bahasa Arab diatas dapat disimpulkan bahwa ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang terdapat pada sebuah bahasa yang digunakan, dan ragam bahasa juga dapat dilihat dalam film azab yang berjudul “Anak Angkat Durhaka Yang Nisannya Dililit Ular” dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan kajian semantic yang fokus pada makna bahasa. Dan hasil peneltian menunjukkan bahwa dalam film ini terdapat beberapaklasifikasi mana yaitu: makna reduplikasi, makna sinonimi, makna bentuk yang dipelesetkan, makna redunansi, dan makna ambiguitas.

DAFTAR PUSTAKA

Moeryawan Bobby. (Producer) 2019. Anak Angkat Durhaka Nisannya Dililit Ular. Mega Kreasi Films: Indonesia. 15 mins.

Sumarsih Nanik, 2013 “Tipe-tipe Reduplikasi Semantis Bahasa Indonesia: Kajian Bentuk Dan Makna” dalam Widyaparwa, (hal. 82-83) Yogyakarta: Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Masduki, 2013 “Relasi Makna (Sinonimi, Antonimi, dan Hiponimi) dan Seluk Beluknya” dalam trunojoyo, (hal. 1-6) Madura: Universitas Trunojoyo.

Iswatiningsih Daroe dkk, 2021 “Ekspresi Remaja Milenial Melalui Penggunaan Bahasa Gaul Di Media Sosial (Millenial Youth Expression Through The Use Of Slang On Social Media)”, dalam KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra,dan Pengajarannya, ( hal. 7) Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Fadhilasari Icha dan Yuliana, Nanik, 2021 “Redunansi Dalam “Ma’ruf Amin Soal Wapres Yang Terlupakan” Catatan Najwa: Tinjauan Semantik”, dalam BUANA BASTRA jurnal Bahasa, Susastra, dan Pembelajarannya, (hal.8) Surabaya: Universitas Hasyim Asy’ari, Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya.

Andriani Ayu dkk, 2020 “Ambiguitas Pada Judul Berita Koran Suara Merdeka Edisi Desember 2018 Dan Implikasinya Dengan Pembelajaran Menelaah Teks Berita Kelas VIII”, dalam Konferensi Ilmiah Pendidikan Universitas Pekalongan, (hal. 2-3) Pekalongan: Universitas Pekalongan.

No comments:

Post a Comment

Kegiatan Rutin Khotmil Qur'an Di Lingkungan Kampus 2 UIN Salatiga

Salatiga- Selasa pagi, tanggal 25 Febuari 2025, Masjid At-Thoyyar yang terletak di kampus 2 UIN Salatiga ramai dengan antusias mahasiswa un...